Danmre 172/PWY Brigjen TNI JO Sembiring saat berziarah di makam Ramses Ohee, salah satu pejuang Pepera Papua. (Foto : TNI.mil.id)

JAYAPURA, iNews.id - Ramses Ohee salah satu tokoh pejuang Pepera (penentuan pendapat rakyat) Papua diusulkan menjadi pahlawan nasional. Makamnya berada di Kampung Waena, Distrik Heram, Kota Jayapura, Papua.

Usulan ini bukan tanpa alasan, mengingat selama hidupnya Ramses Ohee yang juga seorang Ondofolo atau kepala suku di Port Numbay secara total membela Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di Bumi Cenderawasih.

Bahkan, sebagai wujud kecintaannya terhadap NKRI, Ramses mendirikan organisasi yang diberi nama Barisan Merah Putih (BMP) bermarkas di Kota Jayapura. Organisasi ini berperan aktif untuk memberikan dukungan terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara di Papua.

Ketua BMP Papua Max Abner Ohee mengatakan, Ramses Ohee merupakan tokoh pejuang pepera tahun 1969 yang menyatakan Irian Jaya atau Papua tetap berada dalam NKRI. Dia telah mengusulkannya sebagai pahlawan nasional ke Kementerian sosial.

"Ramses Ohee sangat berjasa sehingga Papua tetap dalam bingkai NKRI. Kami berharap agar almarhum ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional dari Papua,” kata Max Ohee, Rabu (21/12/2022).

Menurutnya, Ramses Ohee telah berkontribusi kepada bangsa dan negara dengan membangun serta membentuk organisasi Barisan Merah Putih yang bermitra dengan Pemprov Papua.

"Barisan Merah Putih akan terus bersama Republik Indonesia dan Pemerintah Provinsi Papua dalam menjaga Papua tetap damai serta membangun dalam bingkai NKRI," katanya.

Pengusulan Ramses Ohee sebagai pahlawan nasional pertama kali disampaikan Komandan Korem 172 PWY Brigjen TNI JO Sembiring.

Danrem 172 PWY mengatakan, keterlibatan Ramses Ohee dalam Pepera juga sebagai wujud kecintaannya kepada NKRI.

"Almarhum memiliki semangat juang dan kecintaan yang besar kepada Papua dan mempunyai prinsip membangun Papua, berarti membangun Indonesia," kata Sembiring.

Danrem mengaku telah menganggap almarhum sebagai orang tua, senior, guru dan teman berdiskusi.

"Beliau banyak memberikan pencerahan kepada saya dan teman-teman yang bertugas di Papua terkait dengan sejarah Papua. Saya lihat semangat beliau, bagaimana menjaga persatuan dan kesatuan untuk membangun tanah Papua yang begitu besar," ujarnya.

Ramses Ohee merupakan anak dari Korano atau Kepala Kampung Asey Besar Distrik Sentani, Onder Afdelling Hollandia, Poroe Ohee dan Ibu Orpa Pallo Yochu yang lebih dikenal sebagai tokoh pejuang Pepera 1969.

Selama hidupnya dia telah banyak merasakan asam garam, pahitnya hidup dari zaman penjajahan, perjuangan, orde lama, orde baru hingga kini masuk reformasi.

Danrem mengingat kembali, Ramses Ohee juga bercerita ayahnya Poroe Ohee merupakan salah satu dari tiga pemuda Papua yang terlibat dalam Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 bersama dengan Orpa Palo dari Sentani Jayapura dan Aitai Karubaba dari Ambai Serui.

Hal ini atas penunjukan Sultan Tidore sebagai bukti Papua sudah menjadi bagian dari Kerajaan di Nusantara yaitu Tidore. Ketiga pemuda Papua tersebut, kala itu bergabung bersama Jong Ambon.

Bahkan lanjut Danrem, sejarah mencatat upaya untuk menghadirkan adanya pengangkatan keanggotaan DPRP yang berasal dari Orang Asli Papua (AP) adalah lewat perjuangan Ondoafi Ramses Ohee.


Editor : Donald Karouw

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network