AGATS, iNews.id - Menteri Kesehatan (Menkes), Nila DF Moeloek, bertolak menuju Agats, ibu kota Kabupaten Asmat, dari Timika untuk mengunjungi para pasien gizi buruk dan wabah campak, Kamis (25/1/2018) pagi.
Dalam kunjungan ke Asmat, Menkes didampingi Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, HM Subuh, Kepala Badan Pengembangan dan Pemberdayaan SDM, Usman Sumantri, Direktur Jenderal Farmasi dan Alat Kesehatan, Maura Linda Sitanggang dan beberapa pejabat eselon II Kemenkes lainnya.
Rombongan Menkes tiba di Bandara Mozes Kilangin Timika pada Kamis pagi dengan penerbangan pesawat Garuda Indonesia dari Jakarta.
Setelah beristirahat sejenak di ruang VIP bandara Mozes Kilangin Timika, Menkes bersama rombongan melanjutkan perjalanan ke Bandara Ewer, Asmat menggunakan penerbangan pesawat Avia Star.
Selama berada di Agats, Menkes Nila DF Moeloek melakukan serangkaian kunjungan, di antaranya mengunjungi Posko Kesehatan Terpadu dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Asmat yang menangani ratusan pasien campak dan gizi buruk.
Kunjungan Menkes Nila DF Moeloek ke Asmat kali ini untuk menindaklanjuti perintah Presiden Joko Widodo (Jokowi). Presiden meminta Menkes untuk melakukan kajian awal agar mengetahui faktor-faktor penyebab timbulnya masalah campak dan gizi buruk di Asmat.
Menkes Nila DF Moeloek mengaku telah meminta para kepala dinas kesehatan di Papua untuk melakukan tindakan pencegahan dan penanganan terhadap wabah campak dan gizi buruk di Papua.
"Kami kerja sama dengan TNI, Polri, Kementerian Sosial, kami bekerja secara terpadu. Kami membuat program 10 hari pertama ini sudah, 10 hari dilakukan beberapa kegiatan sampai tiga kali, sampai satu bulan," ujar Menkes.
Dalam kunjugan tersebut, Menkes juga berkesempatan berdialog dengan warga setempat. Menkes kemudian melakukan pertemuan dengan Bupati Asmat serta pejabat terkait. Pertemuan itu digelar dalam rangka membicarakan langkah-langkah konkrit penanganan wabah campak dan gizi buruk yang telah merengut nyawa puluhan anak dan balita di Asmat.
Untuk diketahui dalam kurun waktu September 2017 hingga Januari 2018, kasus wabah campak dan gizi buruk di Kabupaten Asmat, Papua, telah menewaskan sedikitnya 70 anak dan balita. Tingginya angka kematian akibat penyakit tersebut membuat Dinas Kesehatan menetapkan status kejadian luar biasa (KLB) atas kasus itu.
Presiden Jokowi bahkan secara khusus memberikan perhatian terhadap kasus ini. Presiden meminta pemerintah setempat agar segera merelokasi para korban gizi buruk dan campak yang berada di pedalaman ke wilayah perkotaan.
Editor : Himas Puspito Putra
Artikel Terkait