Anggota KKB yang diduga membantai pekerja Jalan Trans Papua Barat di perbatasan Bintuni-Maybrat, dua di antaranya tampak masih anak di bawah umur. (Foto : Chanry AS)

SORONG, iNews.id - Pihak keluarga pekerja Jalan Trans Papua Barat yang tewas akibat diserang kelompok kriminal bersenjata (KKB) mengaku sangat terpukul. Mereka meminta agar pelaku penyerangan dihukum setimpal.

Sejak Jumat (30/9/2022), sejumlah keluarga dan kerabat mendatangi kediaman salah seorang korban penyerangan KKB, Abas Manna, di Kota Sorong. Mereka menanti jenazah Abas Manna datang.

Keponakan Abas Manna, Muhammad Arham, mengaku tak menyangka peristiwa tersebut menimpa sang paman. Padahal, dia menilai pamannya sedang memperjuangkan pembangunan daerah terisolasi di pedalaman Papua Barat.

Dia pun meminta agar aparat segera menangkap para pelaku dan menjatuhkan hukuman yang setimpal.

"Paman sudah 10 tahun lebih kerja proyek, maunya pelaku ditangkap terus dihukum setimpal," kata Abas Manna, Sabtu (1/10/2022).

Sementara itu, Ketua Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS) Kota Sorong Syamsudin Johan mengatakan ketiga jenazah akan diterbangkan untuk dimakamkan di kampung halamannya.

"Rencana akan dimakamkan di Sulsel, di kampung halaman," kata Syamsudin.

Dia turut menepis tudingan kelompok separatis yang menyatakan para pekerja jalan itu merupakan intelijen TNI dan Polri. Dirinya menegaskan para korban hanya masyarakat sipil yang berprofesi sebagai pekerja proyek Jalan Trans Papua Barat.

Sebelumnya, seluruh korban pembantaian kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Jalan Trans Papua Barat rute Bintuni-Maybrat telah dievakuasi. Proses evakuasi melibatkan petugas gabungan, Jumat (30/9/2022) petang.

Kabid Humas Polda Papua Barat Kombes Adam Erwindi mengatakan, berdasarkan laporan tim gabungan total pekerja jalan yang menjadi korban penyerangan KKB sebanyak 14 orang, bukan 12 orang sebagaimana laporan awal.

"Tim gabungan TNI-Polri sudah mengevakuasi empat jenazah korban pembantaian KKB dari lokasi kejadian. Saat ini dalam perjalanan menuju Kabupaten Teluk Bintuni," ujarnya, Jumat (30/9/2022).

Menurutnya dari 14 pekerja, sebanyak 9 orang selamat. Kemudian empat orang meninggal dunia dibantai secara sadis.

"Seorang perempuan berusia 28 tahun belum diketahui keberadaannya," ujar Adam.

Diketahui, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) wilayah Kodap IV Sorong Raya mengaku telah menyerang dan menembak pekerja proyek Jalan Trans Papua Barat di perbatasan Kabupaten Teluk Bintuni dan Maybrat pada Kamis (29/9/2022). Sebanyak empat pekerja diklaim tewas ditembak dalam peristiwa tersebut.

Juru Bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom menerangkan peristiwa penembakan terjadi sekitar pukul 16.00 WIT.

"Kami langsung laporkan dari lapangan, pada hari ini Kamis 29 September 2022 tepat jam 4 sore (16.00 WIT)," kata Sebby, Jumat (30/9/2022).


Editor : Rizky Agustian

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network