MAYBRAT, iNews.id - Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) mengeklaim telah menduduki sebuah SD di wilayah Kampung Kisor, Kabupaten Maybrat, sejak Sabtu (17/9/2022). Tak hanya itu TPNPB-OPM juga telah mengibarkan bendera Bintang Fajar atau Bintang Kejora di sekolah tersebut.
Dalam siaran pers, Yansen Arnoldus Kocu yang mengaku berpangkat Mayor dan bertindak sebagai Komandan Operasi TPNPB-OPM Kodap IV Sorong Raya mengatakan aksi dilakukan sebagai bentuk penolakan terhadap kunjungan Penjabat Bupati Maybrat Bernhard E. Rondonuwu bersama TNI untuk membuka aktivitas SD di wilayah Kampung Kisor.
"Ini wilayah perang TPNPB-OPM dengan TNI-Polri, jadi tidak boleh ada yang masuk lakukan aktivitas baik aktivitas sekolah maupun aktivitas pembangunan di wilayah ini," ungkap Arnoldus Yansen, Minggu (18/9/2022).
Pihak TPNPB wilayah Kodap IV Sorong Raya bahkan mengeklaim telah mengadang rombongan Pj Bupati Maybrat dan menembak mati seorang warga Indonesia yang merupakan intelijen TNI.
"Kami tadi pagi lakukan pengadangan kepada rombongan Pj Bupati dan mengeluarkan tembakan, kami juga telah menembak mati seorang agen mata-mata (intelijen TNI) Indonesia. Ini karena Penjabat Bupati bawa masuk militer Indonesia (TNI) yang datang ke Kampung Kisor untuk paksakan buka sekolah di situ. Padahal ini adalah wilayah perang," tegas dia.
Menurut Kocu, pihaknya bertanggung jawab atas aksi tersebut.
"Yang lakukan pengadangan dan penembakan itu dari pihak TPNPB, dari Batalyon Karefhamid di bawah pimpinan Letnan Kolonel Yohanes Kie bersama pasukannya lakukan pengadangan dan penembakan dan mereka lakukan bantahan dengan lakukan tindakan sehingga pukul delapan pagi tadi mereka lakukan pengibaran (Bendera Bintang Kejora) dan sementara masih bertahan," ungkap Kocu.
Lebih lanjut, Kocu menegaskan pihak TPNPB menolak dengan tegas adanya aktivitas sekolah maupun pembangunan di wilayah itu.
"Pada prinsipnya aktivitas sekolah dan aktivitas pembangunan tidak bisa dilaksanakan di wilayah perang TPNPB-OPM dan TNI-Polri (Indonesia)," tegas Kocu.
Kocu mengatakan pihaknya telah memantau pergerakan pasukan TNI yang telah masuk ke wilayah itu. Dia memastikan pihaknya akan melakukan perlawanan.
"Kami memantau, sudah ada pendropan pasukan militer Indonesia (TNI) sebanyak 8 truk itu dari Kota Sorong, sudah masuk di wilayah Aifat, untuk lakukan terobosan melalui jalur timur dan jalur selatan. Jalur selatan menuju Aifat selatan ibu kota distrik itu di Kisor dan Aifat timur menuju Aifat timur tengah, pihak TNI-Polri mereka sedang atur kekuatan untuk terobos masuk dan kami pasukan operasi TPNPB OPM Kodap IV Sorong Raya pada prinsipnya siap bertahan untuk jemput musuh yang datang," tukas Kocu.
Sebelumnya, beredar video aktivitas TPNPB-OPM wilayah Kodap IV Sorong Raya di sebuah SD di Kampung Kisor, Kabupaten Maybrat. Dalam video itu sejumlah orang dengan membawa senjata laras panjang melakukan pengibaran bendera Bintang Kejora sebuah tiang yang berada di halaman sekolah itu.
Bahkan terlihat dua orang anggota TPNPB-OPM melepaskan beberapa kali tembakan saat bendera Bintang Kejora berkibar.
Kapolres Maybrat AKBP Gleen Rooi Mole yang dikonfirmasi terkait aksi kelompok Bersenjata tersebut pada Sabtu (17/9/2022) membantah adanya pengadangan terhadap rombongan Pj Bupati Maybrat. Menurut Mole, informasi tersebut hoax dan senagaja diembuskan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
"Itu informasi hoax, Pj Bupati tidak ada kegiatan hari ini. Kalau beliau melakukan kegiatan sudah pasti saya ada bersama-sama beliau, sekali lagi itu informasi hoax. Situasi Kamtibmas aman terkendali, aktivitas masyakarat berjalan seperti biasa," ungkap Gleen.
Meski begitu, dia menyatakan akan menyelidiki dugaan pengibaran bendera Bintang Kejora di sebuah SD yang dilakukan TPNPB-OPM.
"Tentunya masih diselidiki oleh anggota kami ya, dan jika memang ada maka kami akan menindak tegas hal tersebut," tandas dia.
Editor : Rizky Agustian
Artikel Terkait