Kapolsek Kawasan Pelabuhan Pomako Inspektur Polisi Dua I Made Aribawa yang datang ke lokasi sempat memberikan imbauan kepada warga. Namun, warga tetap tidak mau menerima. Mereka malah memilih duduk di pinggir jalan poros Timika-Pelabuhan Pomako.
Beberapa saat kemudian, sekitar 16 prajurit TNI AD menggunakan truk mendatangi lokasi masyarakat Pomako berkumpul di sekitar Depo Jober Pertamina untuk membubarkan kerumunan warga.
Warga yang tidak terima kemudian melempari tentara dan polisi dengan batu. Akibatnya, dua personel TNI AD terluka di bagian kepala dan mulut. Sementara seorang anggota Polsek Mimika Timur terkena lemparan batu di bagian pungggung.
Melihat massa yang kian beringas, aparat kemudian mengeluarkan tembakan peringatan ke udara. Namun, warga semakin brutal melempari kendaraan tentara dan polisi serta menjarah warung dan kios di sekitar lokasi kejadian.
Aparat kemudian kembali mendatangi massa yang semakin beringas. Beberapa di antaranya bahkan menenteng busur panah. Dalam kondisi semakin terdesak, aparat kembali melepas tembakan ke udara.
Tembakan itu diduga mengenai salah satu warga bernama Andreas Bewermbo sehingga warga semakin menyerang aparat keamanan. Massa melampiaskan kemarahannya dengan membakar ban dan kayu di tengah jalan poros Timika-Pelabuhan Pomako.
Blokade jalan poros Timika-Pelabuhan Pomako itu baru dibuka pada Senin (8/3/2021) petang setelah Wakil Bupati Mimika, Johannes Rettob, bersama Komandan Kodim 1710/Mimika, Letnan Kolonel Infantri Yoga Prasetya, turun tangan menemui warga.
Editor : Maria Christina
Artikel Terkait