JAYAPURA, iNews.id - Seorang warga tewas akibat terkena tembakan diduga dari aparat keamanan merupakan massa aksi yang menuntut dibebaskannya juru bicara KNPB Viktor Yeimo. Insiden tersebut terjadi pada 16 Agustus lalu.
Korban atas nama Peri Asso (29) tertembak saat aparat keamanan membubarkan aksi demo di Dekai, Senin lalu (16/8/2021). Namun dia sempat mendapat perawatan di RSUD setempat, sebelum dievakuasi ke Kota Jayapura dan meninggal dunia, Minggu (22/8/2021) dini hari.
Kapolda Papua, Irjen Pol Mathius Fakhiri, membenarkan korban merupakan massa aksi yang mendukung pembebasan jubir KNPB Viktor Yeimo. Saat ini pelaku masih ditahan di Mako Brimob Kotaraja.
"Saya masih menunggu laporan lengkapnya dari Kabid Dokkes Polda Papua," kata Irjen Pol Fakhiri di Kota Jayapura, Papua, Minggu malam.
Namun kondisi di Kota Dekai, Kabupaten Yahukimo, saat ini relatif aman. Meski begitu dia meminta anggotannya untuk tetap bersiaga dan patroli untuk memberikan rasa aman ke masyarakat Jenazah korban sudah diserahkan ke pihak keluarga di Kota Sentani untuk dimakamkan.
KNPB merupakan organisasi politik sekelompok masyarakat Papua yang menyuarakan kemerdekaan Papua. Gerakan mereka sejalan dengan organisasi Papua Merdeka (OPM).
Asal muasal lahirnya organisasi ini berawal dari inisiasi sekelompok warga yang ingin adanya Kemerdekaan Bangsa Papua Barat pada 1961. Lalu berlanjut aksi demo pada 1969 menyuarakan referendum atau melepaskan diri dari NKRI.
KNPB sendiri baru resmi berdiri pada 2009 setelah Ketua Parlemen Rakyat Daerah (PRD) Buktar Tabuni dan Ketua OPM Sebby Sabom ditangkap. Kini organisasi tersebut memiliki akar cabang hingga ke sejumlah daerah di wilayah Papua.
Gerakan separatis yang bergerak lewat jalur politik ini jelas mendukung aksi teroris yang dilakukan KKB. Selain ada sejumlah oknum yang terlibat dalam perjuangan komplotan tersebut, mereka juga aktif menyebarluaskan informasi hoaks.
Editor : Andi Mohammad Ikhbal
Artikel Terkait