4 Jenderal Kopassus yang Melesat Jadi Menteri Pertahanan, Nomor 3 Namanya Melegenda

JAKARTA, iNews.id - Deretan jenderal Komando Pasukan Khusus (Kopassus) yang melesat hingga menjadi Menteri Pertahanan. Sejak berdiri hingga saat ini, tercatat ada empat jenderal Korps Baret Merah yang menjadi Menteri Pertahanan saat masa purna tugas.

Keempatnya merupakan tokoh militer yang dipercaya mengemban amanah di pemerintahan.

Baca Juga

Cerita Seragam Loreng Darah Mengalir Kopassus yang Getarkan Dunia

Inilah daftar 4 jenderal Kopassus yang menjadi Menteri Pertahanan :

1. Jenderal TNI (Purn) Edi Sudradjat

Edi Sudradjat merupakan seorang tokoh militer Indonesia. Dia menjadi satu-satunya jenderal yang pernah menjabat sebagai Kepala Staf TNI AD (KSAD), Panglima ABRI dan Menteri Pertahanan dan Keamanan Indonesia dalam waktu bersamaan di tahun 1993.

Baca Juga

Danjen Kopassus Ini Penakluk Gunung Tertinggi di Dunia dan Punya 9 Brevet 

Beberapa misi yang pernah dia ikuti di antaranya Operasi Trikora Pembebasan Irian Barat, Operasi Penumpasan Pemberontakan RMS, OPM dan lainnya.

Selain Panglima TNI, alumni Akmil 1960 dari kesatuan infateri (Kopassus) ini juga pernah menjabat sebagai KSAD serta Menteri Pertahanan dan Keamanan periode 1993-1998 atau pada era pemerintahan Presiden Soeharto.

Baca Juga

4 Jenderal Kopassus yang Pernah Jadi Panglima TNI, Andika Perkasa hingga LB Moerdani

2. Jenderal TNI (Purn) Leonardus Benyamin Moerdani

LB Moerdani merupakan seorang perwira TNI yang pernah menempati berbagai jabatan strategis di Indonesia. Jenderal Kopassus ini pernah menjabat Panglima TNI periode 1983-1988 dan sempat didapat sebagai Menteri Pertahanan dan Keamanan Indonesia periode 1988 hingga 1993.

Baca Juga

Deretan Danjen Kopassus Termuda, Ada yang Masih Usia 31 Tahun saat Pegang Tongkat Komando

Benny Moerdani dikenal sebagai perwira TNI yang banyak berkecimpung di dunia intelijen sehingga sosoknya banyak dianggap misterius.

Baca Juga

Kisah Jenderal Kopassus Ingin Jadi Penerbang AU karena Rumahnya Pernah Dibom Pesawat Belanda

Dia pernah ikut terjun langsung di operasi militer penanganan pembajakan pesawat Garuda Indonesia Penerbangan 206 di Bandara Don Mueang, Bangkok, Kerajaan Thai pada tanggal 28 Maret 1981, peristiwa yang kemudian dicatat sebagai peristiwa pembajakan pesawat pertama dalam sejarah maskapai penerbangan Indonesia dan terorisme bermotif jihad pertama di Indonesia.

3. Letnan Jenderal TNI (Purn) Prabowo Subianto

Prabowo Subianto merupakan Menteri Pertahanan saat ini di bawah pemerintahan Presiden Joko Widodo. Dia merupakan salah satu tokoh yang melegenda di Kopassus.

Karier Prabowo di militer terbilang cemerlang. Dia pernah ditugaskan menjadi Komandan Pleton Group I sebagai bagian dari operasi Tim Nanggala di Timor Leste (dulu Timor Timur) di usianya yang baru 26 tahun. Meski masih muda, Prabowo dan pasukannya mendapat perintah untuk menangkap Nicolau dos Reis Lobato, Perdana Menteri pertama Timor Timur.

Bukan hanya itu, Prabowo juga berhasil menangkap Letkol Xanana Gusmao. Bahkan, karena keberhasilannya, ia dipercaya sebagai Wakil Komandan Detasemen 81 Penanggulangan Teror (Gultor) Kopassus pada 1983.

Pada Desember 1995, Prabowo diangkat sebagai komandan jenderal Kopassus dengan pangkat mayor jenderal. Pada 20 Maret 1998, Prabowo diangkat menjadi Pangkostrad, meski hanya 10 hari. Lalu, menjadi Komandan Sekolah Staf dan Komando ABRI, sebagai jabatan terakhirnya.

Saat ini Prabowo menjabat sebagai Menteri Pertahanan di era Presiden Joko Widodo.

4. Jenderal TNI (Purn) Agum Gumelar

Agum Gumelar merupakan mantan Menteri Pertahanan Indonesia ke-22. Dikutip dari laman Perpusnas, dia sempat berkuliah di Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran selama setahun, Agum Gumelar kemudian masuk ke Akademi Militer Nasional (AMN) pada 1968.

Dalam karier militernya, Agum pernah menjabat sebagai Wakil Asintel Kopassus (1987-1988), Asisten Intelijen Kopassus (1988-1990) hingga Danjen Kopassus ke-13 (1993-1994).

Setelah beralih ke politik, Agum Gumelar juga pernah menjadi Menteri Koordinator Bidang Sosial, Politik dan Keamanan (2001) serta merangkap Menteri Pertahanan Kabinet Persatuan Nasional.

Editor: Donald Karouw