6 Provinsi di Pulau Papua dan Ibukotanya, Nomor 3 Tempat Freeport Berdiri

JAKARTA, iNews.id - Provinsi di Pulau Papua dan Ibukotanya akan dibahas dalam artikel ini. Diketahui, wilayah Papua kini terbagi menjadi enam wilayah sebagai pemekaran.

Saat ini Indonesia memiliki total 38 provinsi mulai dari Sabang hingga Merauke. Dari enam provinsi di Papua, empat di antaranya merupakan pemekaran dua Provinsi Papua dan Papua Barat di tahun 2022.

Baca Juga

Bikin Bangga, Putra-Putri Papua Kibarkan Merah Putih di Melbourne

Provinsi di Pulau Papua dan Ibukotanya 

1. Provinsi Papua Barat

Papua Barat adalah sebuah provinsi di Indonesia yang terletak di bagian paling timur Pulau Papua. 

Provinsi ini berbatasan dengan Provinsi Papua di sebelah timur, Samudra Pasifik di sebelah utara, Laut Arafura di sebelah selatan, dan Negara Bagian Papua Nugini di sebelah barat. 

Baca Juga

Polri Akan Kirim Tambahan Personel ke Papua untuk Penebalan Pasukan, Ada Apa?

Dengan Ibukota Manokwari, Papua Barat memiliki karakteristik geografis dan budaya yang kaya serta unik. Papua Barat adalah provinsi yang memiliki karakteristik khas dan keindahan alam yang luar biasa. 

Namun, seperti banyak wilayah lain, provinsi ini juga menghadapi berbagai tantangan dalam hal pembangunan sosial, ekonomi, dan lingkungan.

Baca Juga

Viral Kali Biru Papua Populer di Kalangan Netizen Luar Negeri, seperti Apa Keindahannya?

2. Provinsi Papua

Papua adalah sebuah provinsi yang terletak di bagian timur Indonesia, di Pulau Papua (Pulau Irian) dan sebagian kecil Pulau Papua Nugini dengan ibukotanya Jayapura.

Papua merupakan provinsi terluas di Indonesia, dengan topografi yang sangat bervariasi, mulai dari pegunungan tinggi, hutan lebat, hingga dataran rendah dan pantai yang indah. 

Baca Juga

Kampung Unik di Tembagapura Papua, Permukiman Terselimuti Awan Suasananya seperti Negara Maju

Pegunungan Jayawijaya, termasuk Puncak Jaya yang merupakan puncak tertinggi di Indonesia, terletak di wilayah ini.

Papua juga memiliki tantangan sosial dan politik. Beberapa kelompok masyarakat masih menghadapi masalah kesejahteraan, sementara beberapa konflik terkait otonomi dan isu-isu hak asasi manusia pernah terjadi.

Editor: Nani Suherni