Asal-usul Raja Ampat, Berawal dari Legenda Telur yang Menetas Jadi 4 Penguasa
JAKARTA, iNews.id - Asal-usul Raja Ampat, berawal kisah enam dari tujuh butir telur yang menetas dan menjelma menjadi manusia. Sebanyak empat di antaranya konon menjadi raja di beberapa wilayah hingga tercetus nama Raja Ampat.
Raja Ampat merupakan salah satu tujuan wisata yang menjadi perbincangan saat ini, tempat wisata ini terletak di Timur Indonesia yaitu provinsi Papua Barat. Keindahan alam yang disuguhkan di sana menjadi daya tarik para traveler dari dalam maupun luar negeri.
Maka dari itu, tidak hanya mempunyai keindahan saja namun asal usul Raja Ampat ini mempunyai kisah yang sangat menarik, simak informasi berikut.
Pada zaman dahulu, terdapat sepasang suami istri yang tinggal di pinggir Sungai Wawage atau Kali Raja. Sang istri menemukan tujuh telur di sekitar perairan itu.
Perempuan itu mempunyai nama Boki Denik Kapatlot. Ia juga mempunyai suami yang bernama Alyab Gawan.
Suatu hari, sang suami meminta istri untuk merebus telur. Namun, sang istri tidak mau dan berharap telur-telur tersebut menetas.
Ternyata harapan sang istri tidak sia-sia, enam di antara tujuh telur tersebut menetas dan anehnya menjelma menjadi manusia. Di antaranya adalah terdapat lima laki-laki dan satu perempuan.
Tapi, ada satu anak yang menghilang entah ke mana dan tidak dapat ditemukan lagi. Penduduk meyakini jelmaan tersebut kembali ke alam gaib.
Akhirnya tersisa empat anak laki-laki yang diberi nama Giwar, Tusan, Mustari, Kilimuri, dan anak perempuan bernama Pin Tike.
Keempat laki-laki tersebut menjadi pangeran yang memegang tampuk kekuasaan di empat pulau terbesar yaitu Pulau Misool, Pulau Salawati, Pulau Waigep, dan Pulau Batanta.
Berdasarkan kepercayaan masyarakat, Pin Tike hamil tanpa suami yang membuat saudara-saudaranya malu.
Maka dari itu, ia dihanyutkan oleh saudara-saudaranya ke laut yang menyebabkan Pin Tike terdampar di Pulau Numfor dan bertemu dengan Manar Maker yang merupakan seorang tokoh masyarakat Biak-Numfor.
Kemudian, hari demi hari berlalu akhirnya lahir lah anak Pin Tike yang berjenis kelamin laki-laki, diberi nama Gurabesi atau Kurabesi.
Setelah dewasa, anak Pin Tike kembali ke Kali Raja dan bertemu saudara Pin Tike yang merupakan pamannya yaitu Giwar. Gurabesi dan anak Giwar yang bernama Mereksopen, membantu Raja Tidore berperang melawan Raja Ternate.
Oleh karena itu, sebagai hadiah atas bantuannya mengalahkan Ternate, Gurabesi dinikahkan dengan putri Sultan Tidore, Boki Taiba. Gurabesi dan istrinya menghabiskan sisa hidupnya di Kali Raja, Raja Ampat.
Itulah kisah dari asal-usul raja ampat yang dipercayai masyarakat setempat hingga saat ini.
Editor: Rizky Agustian