get app
inews
Aa Text
Read Next : Demo Penambang Timah di Bangka Ricuh, Polisi Tembakkan Gas Air Mata

Bentrokan Antarkelompok Kembali Pecah di Depan DPRD Nduga

Senin, 03 Juni 2024 - 18:46:00 WIT
Bentrokan Antarkelompok Kembali Pecah di Depan DPRD Nduga
Bentrokan antarkelompok kembali pecah di Kenyam, Kabupaten Nduga, buntut persoalan kesepakatan pembagian hak suara saat pemilu yang menggunakan sistem noken, Sabtu (1/6/2024). (Foto: Polda Papua).

JAYAPURA, iNews.idBentrokan antarkelompok warga kembali pecah di Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan. Bentrokan tersebut buntut persoalan kesepakatan pembagian hak suara saat pemilu yang menggunakan sistem noken.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ignatius Benny Adi Prabowo mengatakan, bentrokan terjadi pada Sabtu (1/6/2024). Sebelumnya, kata dia bentrokan juga terjadi terkait persoalan yang sama.

“Peristiwa tersebut kembali terjadi pada Sabtu (1/6/2024) pukul 15.00 WIT di depan Kantor DPRD Kabupaten Nduga,” ujar Kombes Benny dalam keterangannya, Senin (3/6/2024).

Dia menyampaikan, bentrokan antarkelompok sudah berulang kali. Sedikitnya ada lima kali bentrokan dalam persoalan tersebut, yakni pada 15 Februari, 16 Februari, 4 Maret, 23 Maret dan  14 April 2024.

Menurutnya, bentrokan kedua kelompok tersebut berulang usai tewasnya Delius Gwijangge yang merupakan korban panah saat perang suku Pok Geselema antara Ikabus Gwijangge dengan Tarni Wandikbo pecah.

“Bentrok tersebut kembali terjadi karena masalah pembagian suara yang belum terselesaikan dan ini merupakan kejadian ketujuh kalinya,” ucapnya.

Dia menyampaikan, dari pertikaian tersebut terdapat korban jiwa, yakni Lingganus Gwijangge yang merupakan korban dari pihak Ikabus Gwijangge.

“Korban terkena anak panah di bagian bahu sebelah kanan dan terdapat luka bacokan di bagian leher sebelah kanan yang menyebabkan korban meninggal di tempat,” ucapnya.

Sementara itu, Kapolres Nduga, AKBP V.J. Parapaga menuturkan, saat kejadian petugas di lokasi sempat menembakan gas air mata ke arah kedua kelompok dan mengimbau segera membubarkan diri.

Dia menjelaskan, permasalahan kedua belah kelompok sebenarnya telah dinyatakan selesai pada Sabtu (6/4/2024) ditandai penandatanganan surat pernyataan dan perjanjian damai sehingga kejadian yang baru saja terjadi karena ada yang belum mau menerimanya.

Usai bentrokan, personel gabungan melakukan patroli di sekitar lokasi kejadian guna mengantisipasi bentrokan susulan, serta melakukan pendekatan ke tokoh di Kenyam untuk membantu meredam kedua kelompok tersebut.

“Situasi saat ini terpantau aman dan kondusif, serta berharap masyarakat tidak mudah terprovokasi," ucapnya.

Editor: Kurnia Illahi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut