Bocah Disabilitas Dibunuh di Merauke, Polisi Sebut Tak Ada Tanda Kekerasan Seksual
MERAUKE, iNews.id - Polres Merauke masih menyelidiki kasus penemuan mayat bocah perempuan penyandang disabilitas yang menjadi korban pembunuhan. Dari hasil visum, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan seksual pada tubuh korban.
Kasat Reskrim Polres Merauke AKP Anugerah Sari mengatakan, pembunuhan yang terjadi pada 27 Oktober 2025 di Jalan Ternate Gang Evadekai, Kabupaten Merauke, masih dala pendalaman intensif Satreskrim Polres Merauke. Korban ditemukan meninggal dalam kondisi mengenaskan sehingga penyidikan dilakukan secara menyeluruh.
Dalam kasus ini, polisi juga telah mengumpulkan sejumlah bukti penting untuk mengungkap penyebab dan kronologi tewasnya korban.
“Sampai saat ini perkembangan kasus pembunuhan pelajar tersebut masih dalam tahap penyelidikan. Kami telah mengumpulkan sampel barang bukti dan mengirimkannya ke Puslabfor Bareskrim Polri sebanyak 62 sampel, kemudian ditambah 8 sampel lagi sehingga total 70 sampel. Semua ini untuk memperjelas kasus pembunuhan tersebut,” ujarnya didampingi Kasi Humas Polres Merauke Ipda Andre MS Budi, Jumat (14/11/2025).
Menjawab dugaan adanya tindak kekerasan seksual terhadap bocah perempuan disabilitas tewas dibunuh di Merauke, polisi memastikan hal tersebut tidak terbukti. Berdasarkan hasil visum, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan seksual pada tubuh korban.
“Hasil visum memastikan tidak ada indikasi kekerasan seksual,” katanya.
Temuan ini sekaligus meluruskan sejumlah spekulasi yang sempat beredar di masyarakat. Penyidik Polres Merauke telah memeriksa sedikitnya 24 saksi untuk mempercepat proses pengungkapan pelaku. Selain itu, koordinasi intensif dilakukan bersama Direktorat Reskrimum Polda Papua.
“Kami terus menggali keterangan dari para saksi dan berkoordinasi dengan Ditreskrimum Polda Papua agar kasus ini segera terungkap dan terang,” katanya.
Polisi menegaskan penyelidikan belum berhenti dan terus bergerak pada berbagai kemungkinan. Dalam kasus bocah perempuan disabilitas tewas dibunuh di Merauke yang menyita perhatian luas, kepolisian meminta masyarakat tidak membuat asumsi yang tidak berdasar. Hal itu dikhawatirkan dapat mengaburkan fakta dan menghambat penyidikan.
“Kami berharap masyarakat tidak memberikan keterangan maupun asumsi yang dapat mengaburkan kebenaran sesungguhnya dari kasus ini,” ucapnya.
Editor: Donald Karouw