Buru Kelompok di Yahukimo, Personel Gabungan Sita Ratusan Panah dan Senjata Tajam
YAHUKIMO, iNews.id - Personel gabungan Polda Papua, Polres Yahukimo, Brimob dan TNI menggelar operasi penyisiran di dekat lokasi tewasnya Jauzan alias Yauzan pekerja batu bata di Jembatan Kali Buatan, Jalan Gunung Dekai, Yahukimo. Operasi ini dilakukan untuk memburu kelompok yang membunuh Yauzan.
"Polres Yahukimo yang dibantu TNI sangat serius dalam menangani kasus ini, dimana seluruh Jajaran Reskrim Polda, Polres, Intelijen Polda, Polres dan TNI turut membantu untuk mengungkap kasus ini, " kata Kapolda Papua Irjen Pol Paulus Waterpauw, Sabtu (29/8/2020).
Waterpauw mengatakan, dari enam kali penyisiran, petugas gabungan mengamankan barang bukti berupa busur panah sebanyak 38 buah; busur tanpa tali sebanyak 46 buah; tali busur sebanyak 33 buah; anak panah sebanyak 352 buah; anak panah tanpa mata sebanyak 107 buah dan mata anak panah sebanyak 121 buah.
Selain itu, kata Waterpauw, disita pisau dari tulang kasuari tiga buah; parang sebanyak 33 buah; sangkur atau pisau sebanyak 33 buah; kapak sebanyak 14 buah; linggis sebanyak 2 buah; senapan angin sebanyak 10 buah; HT sebanyak 6 buah; Cas HT sebanyak 2 buah; handphone sebanyak 6 buah; satu buah kain yang bercorak bintang kejora; 1 buah gitar ukulele; 10 baju/noken bercorak bintang kejora dan dokumen TPNPB.
Waterpauw mengimbau untuk tidak lagi mempertahankan tradisi atau kebiasaan kekerasan, alasan tradisi tersebut dilakukan karena dulu belum ada agama, hukum, dan masih memegang aturan hukum rimba.
"Namun sekarang zaman sudah berubah, kita sudah maju, sudah merdeka lama, oleh karena kebiasaan/tradisi tersebut dihilangkan, terutama hal-hal buruk seperti kasus ini," kata dia.
Para korban kekerasan tersebut, kata Waterpauw, merupakan orang yang tidak bersalah, tidak memiliki persoalan dengan siapapun, namun meninggal dunia dengan sia-sia, bahkan meninggal dengan cara keji atau sadis, dengan dalil kebiasaan.
"Oleh karena itu kami akan tegakkan hukum, kami meminta kepada seluruh elemen masyarakat khususnya di Distrik Dekai, untuk membantu kami, serahkan pelaku, laporkan kepada kepolisian," kata dia.
"Jika tidak, maka kami akan terus melakukan pencarian secara paksa dan tegas. Saya juga berharap masyarakat tidak menanggapi upaya penegakan hukum ini secara lain, atau secara berbeda, karena Polri merupakan alat penegak hukum," lanjutnya.
Sementara Kasdam XVII Cenderawasih Brigjen TNI Bambang Trisnohadi mengatakan, TNI mendukung Polri dalam mengungkap kasus ini.
"Karena atas kasus ini mengganggu kondusifitas masyarakat Yahukimo, kami jajaran TNI yang ada di Yahukimo siap membantu Polri," kata Bambang.
Editor: Nur Ichsan Yuniarto