Gerebek Gudang Penimbunan BBM di Nabire, Ribuan Liter Pertalite dan Biosolar Disita Polisi
NABIRE, iNews.id - Polres Nabire, Papua, menggerebek gudang penimbunan BBM bersubsidi di Jalan Cempaka, Kelurahan Bumi Wonorejo, Distrik Nabire, Papua, pada Rabu (7/9/2022). Ribuan liter Pertalite dan Biosolar disita dari lokasi tersebut.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, penggebrekan ini dilakukan atas laporan terkait adanya gudang penimbunan BBM di wilayah kabupaten Nabire. Polisi menemukan adanya sebuah mobil truk tangki BBM yang belakangan diketahui milik perusahaan jasa angkutan PT Lintas Pegunungan Papua.
Polisi yang mendapatkan temuan tersebut langsung mengambil tindakan tegas dengan memeriksa lokasi. Hasilnya, ditemukan Biosolar sebanyak 2.070 liter, Pertalite ebanyak 7.065 Liter, serta ratusan drum dan jeriken.
Ribuan BBM tersebut kemudian disita. Selain itu, polisi juga menyita sejumlah barang bukti lain berupa kendaraan roda empat yang diduga tangkinya telah dimodifikasi untuk menampung BBM dari setiap SPBU di kabupaten Nabire diamankan.
Kendaraan roda empat tersebut di antarnya satu unit Kijang LGX pelat nomor PA 1422 KO, satu unit Isuzu pelat nomor PA 1970 K, satu unit Kijang pelat nomor PA 7483 KB, dan satu unit mobil tangki BBM berpelat nomor PA 8736 KB milik PT Lintas Pegunungan Papua, dan satu unit truk berpelat nomor PA 8807 KC.
Dari penangkapan ini juga, polisi juga berhasil mengamankan seorang sopir truk bernama Stevanus Armusia (26) dan kondektur truk Dean Bambulu (24). Keduanya merupakan karyawan PT Lintas Pegunungan Papua. Sementara satu orang lain atas nama Nuri Wala (43) selaku pemilik gudang penimbunan BBM ilegal tersebut turut diamankan.
Diketahui Stevanus Armusia awalnya mengangkut BBM bersubsidi dari Depo Pertamina Nabire. BBM tersebut seharusnya diantar ke APMS Mapia.
Hanya saja, Stevanus diperintahkan oleh seseorang bernama Frans untuk mengantarkan BBM bersubsidi tersebut ke gudang milik Nuri Wala.
"Saya setelah isi BBM dari Depo Pertamina kemudian diperintahkan oleh Saudara Frans untuk mengantarkan BBM bersubsidi Pertalite ke Saudara Nuri Wala yang bertempat di kelurahan Bumi Wonorejo, seharusnya BBM tersebut diantar ke APMS Distrik Mapia Kabupaten Dogiyai," ungkap Stevanus.
Tak hanya itu, dalam pengakuannya, Stevanus menyampaikan pengantaran BBM bersubsidi jenis Pertalite ke tempat penimbunan milik Nuri Wala sudah berlangsung sebanyak 10 kali.
"Saya sudah sepuluh kali mengantar bbm ke tempat Nuri Wala," ungkap Stevenus.
Dari setiap pengantaran tersebut, Stevanus mengaku dirinya mendapat upah sebesar Rp200.000.
Steven juga mengaku BBM tersebut dapat keluar dari perusahan jasa angkutan atas perintah supervisor tempat dia bekerja bernama Glif Pomantow.
Sementara itu, Kapolres Nabire I Ketut Suarnaya belum memberikan konfirmasi kepada iNews.id terkait penggerebekan tersebut.
Saat ini, barang bukti dan para pelaku telah diamankan di Polres Nabire. Pihak kepolisian masih terus mengembangkan kasus ini lantaran diduga ada bisnis BBM ilegal di sejumlah APMS di wilayah itu.
Editor: Rizky Agustian