Haru! Kapolres Yahukimo Serahkan 5 Jenazah Korban Serangan KKB kepada Keluarga

YAHUKIMO, iNews.id - Kapolres Yahukimo AKBP Zet Saalino menyerahkan lima jenazah korban kekejaman Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) kepada keluarga masing-masing setelah teridentifikasi di RSUD Dekai. Kelimanya merupakan pendulang emas yang tewas dibunuh KKB.

Kapolres Yahukimo mengungkapkan, para korban tewas akibat penembakan dan penganiayaan brutal.

Baca Juga

Daftar Korban Tewas dan Selamat Serangan Brutal KKB di Yahukimo Papua

“Kelima jenazah korban KKB yang berprofesi sebagai pendulang emas ilegal, diserahkan ke keluarga untuk dimakamkan,” ujarnya, Sabtu (4/10/2025).

Adapun identitas korban yang telah diserahkan yakni Roberto alias Obet, Unu, Marsel alias Unus, Andika dan Fikram. Mereka kemudian dimakamkan secara layak di Pemakaman Umum Kilo 6, Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo.

Baca Juga

Identitas 7 Korban Tewas dalam Serangan Brutal KKB di Yahukimo Papua Pegunungan, Pekerja Tambang

Sebelumnya, dua jenazah korban KKB juga telah dievakuasi dan dimakamkan. Dengan tambahan lima korban terbaru ini, total korban meninggal akibat serangan KKB di Yahukimo mencapai tujuh orang.

Serangan KKB terhadap para pendulang emas ilegal tersebut menjadi salah satu peristiwa paling berdarah di wilayah Yahukimo dalam beberapa bulan terakhir. Hingga kini, aparat gabungan masih terus melakukan pengejaran terhadap pelaku.

Baca Juga

Satgas Damai Cartenz Evakuasi Korban Serangan Brutal KKB di Yahukimo, 1 Selamat 5 Tewas

Penyerahan jenazah berlangsung penuh haru. Tangis keluarga pecah saat menyambut kepulangan sanak saudara mereka untuk terakhir kali. Meski berat, keluarga tetap berupaya tabah melepas para korban ke peristirahatan terakhir.

Baca Juga

Identitas 4 Pekerja Tambang yang Selamat dari Serangan KKB Yahukimo, asal Sulawesi dan Ambon

Kapolres Yahukimo menegaskan, aparat akan terus bekerja keras untuk menindak tegas KKB dan memastikan keamanan masyarakat. Dia juga meminta dukungan masyarakat agar kondisi di Yahukimo segera kembali kondusif.

Editor: Donald Karouw