get app
inews
Aa Text
Read Next : Pekerja Bangunan Gereja di Yahukimo Tewas Dibacok, Diduga Ulah KKB

Identitas Pekerja Bangunan Gereja Tewas Dibunuh KKB di Yahukimo, Dibacok di Leher

Jumat, 21 November 2025 - 13:46:00 WIT
Identitas Pekerja Bangunan Gereja Tewas Dibunuh KKB di Yahukimo, Dibacok di Leher
Petugas Satgas Ops Damai Cartenz mengevakuasi jenazah pekerja gereja bangunan yang tewas dibacok KKB di Yahukimo, Papua Pegunungan. (Foto: Ist)

YAHUKIMO, iNews.id - Identitas pekerja bangunan gereja yang tewas dibunuh KKB di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, akhirnya terungkap. Korban bernama Baharudin, yang ditemukan sudah tidak bernyawa dengan luka bacok di leher dekat kamp pekerja pembangunan Gereja GIDI Motulen.

Kepala Operasi Damai Cartenz Brigjen Pol Faizal Ramadhani mengatakan, jenazah Baharudin pertama kali ditemukan di dekat tempat tinggalnya pada Rabu (19/11/2025) pukul 14.04 WIT. Korban selama ini tercatat sebagai pekerja bangunan Gereja GIDI Motulen dan tinggal di kamp.

“Begitu laporan diterima, tim langsung dikerahkan ke lokasi untuk memastikan situasi dan mengevaluasi jenazah korban. Ini merupakan langkah awal untuk mengungkap penyebab kejadian tersebut secara menyeluruh,” ujarnya, Jumat (21/11/2025).

Aaparat gabungan dari Satgas Ops Damai Cartenz bersama Polres Yahukimo kemudian mengevakuasi jenazah korban yang ditemukan di kawasan Jalan Gunung, Kabupaten Yahukimo.

Wakil Kepala Operasi Damai Cartenz, Kombes Pol Adarma Sinaga, menuturkan informasi awal kasus pekerja bangunan gereja tewas dibunuh KKB di Yahukimo diperoleh dari sejumlah saksi yang mengenal dekat korban. Keterangan mereka menjadi dasar penyidik menyusun kronologi sebelum Baharudin ditemukan tewas dibacok di leher.

“Keterangan para saksi sangat membantu kami dalam memetakan aktivitas terakhir korban. Informasi awal inilah yang nantinya menjadi dasar proses penyelidikan lebih lanjut,” ucapnya.

Menurut Adarma, saksi LE menyampaikan bahwa sejak 2017 Baharudin bekerja sebagai tukang sekaligus penjaga kios selama pembangunan Gereja GIDI Motulen. Setelah gereja diresmikan pada 30 Oktober 2025, korban sudah tidak lagi bekerja tetapi tetap tinggal di kamp tukang.

“Saksi LJ menyebut korban merupakan bagian dari tim sejak awal pembangunan gereja dan berperan sebagai juru masak. Adapun saksi H mengaku terakhir bertemu korban pada 15 November 2025 saat yang bersangkutan turun ke Kota Dekai untuk berbelanja,” katanya.

Editor: Donald Karouw

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut