get app
inews
Aa Text
Read Next : KKB Tembaki Mobil Warga saat Melintasi Jalan Kali Semen Nabire hingga Penuh Lubang Peluru

Ini Jejak Ulah KKB Egianus Kogoya yang Bikin Puluhan Warga Paro Eksodus ke Kenyam

Senin, 13 Februari 2023 - 15:06:00 WIT
Ini Jejak Ulah KKB Egianus Kogoya yang Bikin Puluhan Warga Paro Eksodus ke Kenyam
Berikut jejak ulah KKB pimpinan Egianus Kogoya yang bikin puluhan warga Distrik Paro eksodus ke Distrik Kenyam, Nduga, Papua Pegunungan. (Foto: Divisi Humas Polri)

NDUGA, iNews.id - Puluhan warga Distrik Paro berbondong-bondong eksodus ke Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan. Mereka terpaksa meninggalkan kampung halamannya lantaran ulah KKB pimpinan Egianus Kogoya.

Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz 2023, Kombes Pol Donny Charles, mengatakan KKB Egianus Kogoya memiliki rekam jejak kerap berulah sejak 2017 lalu. Sehingga, tidak heran masyarakat Paro memilih meninggalkan kampung halamannya.

"Singkatnya ada 65 aksi yang telah dilakukan dalam periode tahun 2017 hingga sekarang di antaranya ada pembunuhan, pemerkosaan, penembakan, pengerusakan bangunan, pembantaian dan masih banyak lagi tindakan kriminal yang dilakukan KKB pimpinan Egianus Kogoya ini di wilayah kabupaten Nduga," ujar Donny, dikutip dari portal resmi Polri, Senin (13/2/2023).

Berdasarkan catatan, KKB Egianus Kogoya sudah tiga kali membantai warga sipil sepanjang 2018 hingga 2022. Pada 25 Juni 2018 lalu, KKB membantai warga di Kompleks Bandara Kenyam. 

Peristiwa itu mengakibatkan tiga warga sipil meninggal dunia dan tiga lainnya luka-luka termasuk satu di antaranya pilot.

Lalu pada 2 Desember 2018 mereka membantai karyawan PT Istaka Karya. Sebanyak 17 orang tewas sementara empat lainnya hingga kini belum ditemukan akibat ulah mereka.

Selain itu, mereka juga menyerang warga sipil di Kampung Nogolait, Distrik Kenyam, pada pertengahan 2022 lalu. Sebanyak 11 warga sipil meninggal dunia dan dua lainnya luka-luka.

Donny mengatakan, tak sedikit dari warga yang melarikan diri tersebut kelelahan dan kelaparan dalam perjalanan menuju Kenyam. Sehingga pihaknya menyalurkan bantuan pangan.

"Kami Tim Gabungan Satgas Damai Cartenz harus memberikan bantuan bahan makanan di samping mengevakuasi masyarakat kita yang sudah tua, perempuan dan anak-anak menuju Distrik Kenyam," ujar Donny.

Dia menyebut, perjalanan dari Paro menuju distrik terdekat membutuhkan waktu hingga lima hari dengan berjalan kaki. Sebab, kata dia, Paro selama ini hanya bisa diakses menggunakan transportasi udara.

"Dengan terjadinya aksi pembakaran pesawat maka akses satu-satunya adalah dengan berjalan kaki," kata dia.

Editor: Rizky Agustian

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut