Ini Langkah Dinkes Papua Lawan Malaria Jelang PON XX 2021
JAYAPURA, iNews.id - Ratusan relawan kesehatan bentukan Dinas Kesehatan Provinsi Papua akan disebar di Kabupaten/Kota se Papua untuk menekan penyebaran malaria yang masih masif hingga saat ini, Sabtu (21/11/2020). Langkah ini juga menyukseskan PON XX 2021 di Papua.
Kepala Balai AIDS TB dan Malaria Dinkes Provinsi Papua Berry Watori menyebut ada sekitar 400 kader. Mereka diharapkan bisa mendeteksi penyebaran malaria lebih dini.
"Jadi ada sekitar 400-an kader, rencana nanti akan ditambah. Harapan Kita begitu, jadi relawan ini bisa mendeteksi malaria secara dini yakni dengan membawa Rapit Diagnotic Tests(RDTs). Kemudian jika positif akan dilaporkan ke Faskes yang ada suatu wilayah itu," kata Berry.
Dijelaskan, program kader kesehatan Dinkes Provinsi Papua untuk pengendalian dan cegah dini malaria sebetulnya telah ada dan mulai perekrutan sejak 2018 lalu, hanya saja ditahun 2020 terhenti akibat Covid-19. Beberapa wilayah yang sudah memiliki kader kesehatan adalah Kabupaten Boven Digoel, Kabupaten Keerom, Kabupaten Mimika, Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura. Diakui Berry, optimalisasi kader kesehatan akan dilakukan kembali ditahun 2021. Hal ini dilakukan untuk menekan angka sebaran malaria di Papua termasuk suksesi PON XX 2021.
"Kader sudah masuk di struktur program dan sudah ada pelatihan-pelatihan. Dan ditahun ini Kita akan lanjutkan program ini. Kita juga akan berikan versi barunya yang mana kader akan dibekali dengan protokol kesehatan dan deteksi Covid-19,"katanya.
Dikatakan, akibat Pandemi Covid-19, program malaria Provinsi Papua mengalami penurunan capaian kinerja. Minimnya pelaporan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota membuat pelayanan dan pencegahan malaria di daerah tidak maksimal.
"Jadi akibat Covid-19, akibat ketakutan berlebihan berkunjung ke Faskes, akibat Stigma masyarakat dan lainnya membuat masyarakat enggan ke Faskes. Dan sebaliknya juga, tenaga medis ada yang terpapar, atau ada yang diminta membackup pelayanan Covid-19 I tingkat satgas, sehingga pelayanan juga tidak maksimal," ucapnya.
Sehingga pihaknya membuat terobosan cepat untuk pencegahan dan pemberantasan malaria di Papua. Review program aoan segera dilakukan untuk mengetahui kendala dilapangan dan solusi.
"Kita sudah rencanakan mereview program malaria diakhir Januari atau awal Februari sudah kita lakukan bersama rekanan. Kita inventarisir hingga ke daerah-daerah dan kemudian akan diidentifikasi permasalahan," ucapnya.
Editor: Nani Suherni