get app
inews
Aa Text
Read Next : Kronologi Guru Dibunuh KKB di Yahukimo, Ditikam saat Tanam Pohon Bersama Siswa

Kapolda Papua: KKB Intan Jaya 23 Kali Lakukan Teror Penembakan Selama 2020

Sabtu, 10 Oktober 2020 - 20:14:00 WIT
Kapolda Papua: KKB Intan Jaya 23 Kali Lakukan Teror Penembakan Selama 2020
Kapolda Papua Irjen Polisi Paulus Waterpauw bersama Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Herman Asaribab. (Foto: Antara)

TIMIKA, iNews.id - Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) masih terus melancarkan serangkaian aksi kekerasan dan teror di wilayah Kabupaten Intan Jaya. Bahkan, KKB telah melakukan sedikitnya 23 kali teror penembakan dan kasus-kasus kekerasan lainnya sepanjang 2020.

Kapolda Papua Irjen Polisi Paulus Waterpauw mengatakan, salah satu aksi KKB tersebut menembaki rombongan Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF), Jumat (9/10/2020). Banyaknya aksi kekerasan yang dilakukan oleh KKB di wilayah Intan Jaya itu menunjukan KKB paling banyak melakukan pelanggaran terhadap hak azasi manusia (HAM).

"Selama ini orang selalu menyalahkan aparat melakukan pelanggaran HAM, HAM yang mana. Justru merekalah yang melanggar HAM jauh lebih parah. Tukang ojek dibantai, pedagang dibunuh, petugas kemanusiaan yang urus Covid-19 dibantai, belum termasuk anggota TNI dan Polri yang dibunuh," kata Irjen Paulus di Timika, Sabtu (10/10/2020).

Berdasarkan laporan intelijen, sejak Oktober 2019 sejumlah kelompok KKB mulai bergeser dari wilayah timur Intan Jaya seperti dari Puncak Ilaga, Puncak Jaya, Tolikara, dan dari Lanny Jaya ke wilayah sekitar Sugapa. Bahkan, sebagian dari kelompok itu sempat memasuki wilayah Tembagapura Mimika, pada bulan Februari 2020.

Menurut Kapolda Papua, KKB bergabung memasuki wilayah itu untuk menyiapkan logistik yang akan mereka siapkan untuk bertempur di wilayah Tembagapura dan mereka nyatakan sebagai medan perang. KKB juga terus mencari amunisi dan senjata api yang mereka rampas dari anggota Kepolisian.

"Kejadian penyerangan Koramil Persiapan Hitadipa beberapa waktu lalu ada kaitannya dengan kepentingan untuk merampas senjata api dan amunisi," kata Kapolda.

Irjen Pol Paulus sangat mengharapkan keterlibatan aktif Pemkab Intan Jaya untuk dapat mengajak kelompok separatis bersenjata tersebut berdialog. Cara ini dinilai penting guna mengakhiri segala bentuk kekerasan di wilayahnya.

"Ini kan sudah terang benderang, tidak ada rahasia lagi. Bupati dan pemerintah di sana sebagai yang punya rakyat ajak mereka bicara melalui tokoh-tokoh yang punya pengaruh supaya kita segera mengakhiri kekerasan-kekerasan itu," kata Irjen Pol Paulus.

Menurut Kapolda, aparat tidak akan menoleransi segala tindak kekerasan, apalagi menggunakan senjata api. Bagi polisi hanya dua pilihan, karena KKB memiliki senjata api, maka tugas mereka untuk melakukan penegakan hukum.

"Kami pasti akan terus mengejar mereka. Kalau pendekatan keamanannya seperti itu terus, tentu tidak akan menyelesaikan masalah," katanya.

Polda Papua didukung Kodam XVII/Cenderawasih, kata Kapolda, memiliki kekuatan yang cukup untuk digerakkan ke Intan Jaya guna menghadapi KKB. Hanya saja pergeseran personel ke wilayah itu terkendala karena tidak ada sarana dan prasarana yang memadai di Sugapa seperti tempat tinggal.

"Anggota tidak mungkin asal kami kirim ke sana, sementara di sana tidak ada rumah. Makanya kami terus bersinergi dengan bupati dan ketua DPRD Intan Jaya agar jika ada tempat mereka yang belum digunakan, kami bisa pinjam sementara waktu untuk ditempati pasukan-pasukan yang mempertebal keamanan di Intan Jaya," kata Irjen Paulus.

Editor: Maria Christina

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut