get app
inews
Aa Text
Read Next : Lisa Mariana Tersangka, KPK Sebut Tak Jadi Kendala Penyidikan Korupsi Bank BJB

Kasus Lukas Enembe, KPK Bekukan Rekening Rp81,8 Miliar

Kamis, 16 Maret 2023 - 20:42:00 WIT
Kasus Lukas Enembe, KPK Bekukan Rekening Rp81,8 Miliar
Ilustrasi, Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). (Foto: Istimewa).

JAKARTA, iNews.id - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membekukan rekening berisi uang Rp81,8 miliar dan 31.559 dolar Singapura. Rekening tersebut diduga terkait kasus dugaan suap dan gratifikasi Gubernur Papua Lukas Enembe.

Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri mengatakan, selain pembekuan rekening tersebut, tim penyidik juga menyita uang sebanyak Rp50,7 miliar diduga terkait dengan kasus yang sama.

"Tim telah membekukan uang dalam rekening sekitar Rp81,8 miliar dan 31.559 dolar Singapura," ujar Ali Fikri di Jakarta, Kamis (16/3/2023).

Dia menjelaskan, tim penyidik juga telah menyita empat unit mobil serta emas batangan. Selain itu, penyitaan dilakukan berupa beberapa cincin dengan batu mulia, namun tidak merinci jumlahnya.

Penyitaan tersebut dinilai untuk memaksimalkan pemulihan aset (asset recovery) yang nantinya akan dirampas untuk negara.

"KPK terus mengembangkan lebih lanjut perkara dimaksud dengan kemungkinan penerapan pasal maupun ketentuan undang-undang lainnya untuk mengoptimalkan asset recovery yang dinikmati tersangka," katanya.

Menurutnya, penyitaan yang dilakukan bagian dari penanganan perkara dalam rangka pembuktian unsur pasal suap dan Gratifikasi. Dalam kasus tersebut, KPK telah menetapkan dua tersangka, yaitu Lukas Enembe dan Direktur PT Tabi Bangun Papua (TBP) Rijatono Lakka sebagai penyuap LE.

Tersangka Rijatono Lakka diduga menyerahkan uang kepada Lukas Enembe sekitar Rp1 miliar setelah terpilih mengerjakan tiga proyek infrastruktur di Pemprov Papua dengan skema pembiayaan tahun jamak.

Editor: Kurnia Illahi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut