Kenapa Suku Asmat Ditakuti? Diyakini Punya Kekuatan Magis untuk Kuasai Alam
JAKARTA, iNews.id - Ada beberapa suku di Indonesia yang paling ditakuti. Salah satunya Suku Asmat dari pedalaman Papua yang kini masuk dalam wilayah Provinsi Papua Selatan.
Suku Asmat ditakuti karena dianggap memiliki kekuatan mistik. Masyarakatnya terkenal dengan kepercayaan mereka terhadap hal-hal gaib yang menjadi tradisi turun temurun dari nenek moyang.
Dikutip dari Jurnal UIN Antasari mengenai Santet dan Antropoli, fenomena mistis atau sesuatu yang gaib bagi masyarakat Papua disebut namasuangi atau suanggi.
Suku Asmat sangat menghormati leluhur yang dipercaya tinggal di alam gaib tempat matahari terbenam. Saking menghormati para leluhur, suku Asmat rela untuk tinggal di tengah hutan dan menggunakan busana yang mereka yakini sebagai bentuk penghormatan terhadap para nenek moyang.
Mereka percaya akan adanya kekuatan-kekuatan magis yang kebanyakan dalam bentuk tabu. Banyak hal-hal yang pantang dilakukan dalam menjalankan kegiatan sehari-hari, seperti pengumpulan bahan makanan seperti sagu, penangkapan ikan dan pemburuan binatang.
Kekuatan magis ini juga dapat digunakan untuk menemukan barang yang hilang, barang curian ataupun menunjukkan si pencuri barang tersebut. Ada juga yang mempergunakan kekuatan magis ini untuk menguasai alam dan mendatangkan angin, halilintar, hujan dan topan.
Dilansir dari papua.go.id, Suku Asmat merupakan salah satu suku yang mendiami wilayah Papua bagian selatan. Wilayah ini diapit Kabupaten Merauke, Mappi, Mimika, Yahukimo dan Nduga.
Populasinya terbagi dua, yaitu mereka yang hidup di pesisir pantai dan pedalaman serta memiliki perbedaan dalam hal cara hidup, struktur sosial dan ritual.
Suku Asmat dikenal dengan hasil ukiran kayu tradisional sangat khas. Beberapa ornamen atau motif yang sering kali digunakan untuk menjadi tema utama dalam proses pemahatan patung diambil dari tema nenek moyang dari suku mereka yang biasa disebut mbis.
Namun, sering kali juga ditemui ornamen atau motif lain yang menyerupai perahu atau wuramon yang mereka percayai sebagai simbol perahu arwah membawa nenek moyang mereka di alam kematian.
Bagi penduduk asli Suku Asmat, seni ukir kayu lebih merupakan perwujudan dari cara mereka dalam melakukan ritual untuk mengenang arwah para leluhurnya.
Editor: Donald Karouw