Kisah Pilu Anak Oknum Pejabat Raja Ampat, Jadi Korban Kekerasan Seksual sejak Usia 5 Tahun
SORONG, iNews.id - Kisah pilu dialami VW (35) anak kandung oknum pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten Raja Ampat, yang mengaku menjadi korban kekerasan seksual sejak usia 5 tahun. Selama puluhan tahun, VW menyimpan luka mendalam akibat kebejatan sang ayah berinisial FW.
Pengakuan mengejutkan itu disampaikan VW secara terbuka melalui siaran langsung di media sosial. Kesaksiannya sontak memicu kecaman publik dan membuka tabir gelap kekerasan seksual dalam lingkup keluarga dengan relasi kuasa.
“Ini bukan baru sekali. Ini sejak saya umur 5 tahun, kelas satu SD. Sekarang saya umur 35 tahun dan saya masih mengalami ini,” ujar VW sambil menangis dikutip dari iNews Sorong Raya, Sabtu (13/12/2025).
VW mengaku selama puluhan tahun hidup dalam ketakutan, tekanan dan kontrol psikologis. Dia menyebut tidak pernah merasakan ruang aman, bahkan di rumah yang seharusnya menjadi tempat perlindungan.
Menurut VW, kekerasan tersebut tetap terjadi meski sang ibu masih hidup. Situasi justru semakin memburuk setelah ibunya meninggal dunia.
Dia mengaku kerap dijadikan tameng untuk melindungi adik-adiknya dari kemarahan dan ancaman pelaku.
“Kalau saya tidak ikut, adik-adik jadi sasaran. Saya yang harus menahan semua ini supaya rumah tidak kacau,” katanya.
Kondisi keluarga membuat VW merasa tidak memiliki pilihan lain. Salah satu adiknya diketahui mengalami autisme, sehingga ia terpaksa kembali tinggal bersama pelaku.
“Saya mau tidak mau harus balik ke rumah. Saya tidak bisa tinggalkan dia,” ucapnya.
Menurut pengakuannya, puncak kekerasan terjadi beberapa hari sebelum kesaksiannya disiarkan hingga viral di media sosial. Dia menyebut pelaku berada dalam kondisi mabuk berat selama 2 hari berturut-turut.
“Hari pertama dia keluarkan kata tidak baik. Itu sudah sangat tidak pantas. Saya diam karena takut,” ucapnya.
Pada hari berikutnya, VW mengaku pelaku masuk ke kamarnya saat ia tertidur.
“Dia masuk dan langsung pegang saya punya tubuh,” katanya.
Editor: Donald Karouw