Petugas Nakes di Teluk Wondama Tewas di Pinggir Pantai, Polisi Masih Selidiki

WASIOR, iNews.id - Petugas tenaga kesehatan (nakes) ditemukan tewas di pinggir pantai dekat Kampung Sabubar, Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat. Korban diketahui berinisial AR yang bertugas di Puskesmas Sabubar, Distrik Wamesa, Teluk Wondama.

Kapolres Teluk Wondama AKBP Hari Sutanto mengatakan, jenazah AR ditemukan di pinggir pantai dalam posisi tengkurap di salah satu pulau kecil dekat Kampung Sabubar, Selasa (23/5/2023). Saat ini polisi masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab kematian korban.

Baca Juga

Heboh Penemuan Mayat Pria di Bawah Jembatan PHB Banjarmasin, Kondisi Membusuk

"Kalau dilihat dari foto hampir dipastikan karena tenggelam dengan kondisi membengkak. Tapi kami dalami dulu yang bersangkutan ini ada sakit atau tidak, lalu di perahu bersama siapa, kami dalami dulu," ujar Hari, Rabu (24/5/2023).

Saat ditemukan, jenazah laki-laki berusia 40 tahun sudah dalam kondisi membengkak. Berdasarkan laporan keluarga, AR sudah tidak kembali ke rumah sejak Sabtu (20/5/2023). Keluarga dibantu warga kemudian melakukan pencarian.

Baca Juga

Penemuan Mayat Pria di Sungai Cikamiri Garut, Polisi Duga Kematian Tak Wajar

"Yang ditemukan cuma perahu, orangnya nggak ada sehingga keluarga melapor ke polisi," katanya.

Menurutnya, Polres Teluk Wondama baru menerima laporan soal AR yang belum kembali ke rumah sejak Sabtu lalu itu pada Selasa (23/5/2023). Laporan serupa juga datang dari Basarnas.

Baca Juga

Heboh Penemuan Mayat Pria Tanpa Kelamin di Tapos Depok, Diduga Dibunuh karena Utang Piutang

"Kami baru mau mengecek, tadi malam Kapolsek (Kapolsek Windesi) juga mendapat laporan petugas medis itu baru ditemukan di Pulau Purup, sudah dalam posisi meninggal," kata Hari.

Baca Juga

Samarang Garut Gempar, Mayat Pria Ditemukan Tersangkut di Sungai Cikamiri

Saat ini jenazah AR telah dimakamkan oleh keluarga Rabu (24/5/2023) pagi. Aparat dari Polsek Windesi sudah berada di lapangan untuk melakukan pendalaman dan penyelidikan sambil menunggu dilakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

"Sudah dimakamkan, keluarga menolak dilakukan autopsi, mungkin karena kondisinya (sudah tidak memungkinkan)," ujar Kapolres.