Selain Sering Diteror, Ini Alasan ASN Dinkes Jayawijaya Minta Pindah Kantor
WAMENA, iNews.id - Para aparatur sipil negara (ASN) dari Dinas Kesehatan Jayawijaya mengeluhkan lokasi kantor yang jauh dari pusat kota. Kondisi ini membuat mereka mengeluarkan ongkos Rp60.000 per hari untuk sampai di tempat bekerja.
Salah satu ASN Dinkes Jayawijaya, Isay Komba mengatakan, sebagian besar pegawai tidak memiliki kendaraan. Mereka yang berdomisili di pusat kota meski mengeluarkan uang lebih untuk kebutuhan transportasi.
"Pegawai mengeluarkan biaya per harinya sebesar Rp60.000 untuk transport," kata Isay di Kota Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua, Senin (8/3/2021).
Kendala lain yang dihadapi adalah sulitnya akses internet. Padahal mereka harus menginput berbagai kegiatan kantor dan bekerja secara online.
"Selain itu kalau dilihat dari kedudukan kantor dinas kesehatan yang jauh di luar kota, sangat mempersulit pengambilan dan pengembalian vaksin," ujarnya.
Sebelumya para ASN dari Dinas Kesehatan Jayawijaya ini berencana melapor ke bupati karena sering diteror. Mereka ingin minta kantornya yang berada di pinggiran kota dipindahkan.
Menurut Isay, sejak mereka masuk ke Kantor Dinkes di Musaima, Distrik Hubikiak pada 2017 hingga sekarang situasi kurang kondusif.
"ASN yang ada di lingkungan Dinkes Jayawijaya sepakat melakukan penandatangan di atas kertas dan direncanakan hari ini akan melakukan pertemuan dengan Bapak Bupati," katanya.
Beberapa hal yang nantinya disampaikan kepada Bupati adalah meminta kantor dari Musaima ke wilayah kota atau ke tempat yang aman.
"Hal yang disampaikan kepada Bupati adalah sering terjadi ancaman, pemukulan, penjambretan serta pemalangan jalan terhadap staf dinas kesehatan," ujarnya.
Editor: Andi Mohammad Ikhbal