Seleksi Bintara Noken Sempat Diprotes, Begini Tanggapan Polda Papua Barat

MANOKWARI, iNews.id - Polda Papua Barat memastikan proses rekrutmen Bintara Noken Polri sesuai prosedur. Mereka yang tak lolos seleksi saat tes kesehatan tentu karena ada pertimbangan medis.

Kabid Humas Polda Papua Barat, Kombes Pol Adam Erwindi mengatakan, ada 2.000-an lebih peserta yang masih mengikuti seleksi lanjutan. Mereka merupakan putra-putri daerah atau orang asli Papua.

Baca Juga

DPRD Papua Barat Terima Laporan Ada Peserta Titipan dalam Seleksi Bintara Noken

"Hingga saat ini sedang berlangsung tes kesamaptaan jasmani diikuti 2.633 peserta terdiri dari 2.080 peserta pria dan 553 peserta wanita," kata Kombes Pol Adam di Kabupaten Manokwari, Papua Barat, Senin (21/6/2021).

Dia kemudian menjelaskan alasan sejumlah peserta dinyatakan tidak lulus pada tes kesehatan tahap dua yang digelar beberapa hari lalu.

Baca Juga

Protes, Puluhan Peserta Bintara Noken Polri Temui Pimpinan DPRD Papua Barat

Menurut dia, peserta tidak lulus ini karena memiliki riwayat penyakit. Jika tetap dipaksakan lulus justru berisiko fatal, bahkan bisa menyebabkan meninggal dunia.

"Mereka mengidap beberapa riwayat penyakit seperti jantung dan hepatitis. Bila dipaksakan ikut dalam pendidikan dapat menyebabkan meninggal dunia," ujar dia.

Baca Juga

Seleksi Bintara Noken Polri di Papua Barat Berlangsung di 21 Sekolah

Dia mengatakan, program seleksi anggota polisi lewat afirmasi otsus ini dilakukan secara transparan karena turut diawasi pihak Ombudsman, Fraksi Otsus DPRP Papua Barat dan lembaga kultur MRPB.

"Dalam proses seleksi wajar bila ada yang gagal karena kami mencari putra-putri OAP yang terbaik dan sehat jasmani serta rohaninya," katanya.

Editor: Andi Mohammad Ikhbal