Soal Integrasi Papua ke NKRI, Tokoh Agama Sebut Rencana Tuhan
JAYAPURA, iNews.id - Integrasi Papua ke dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) oleh kelompok berhaluan lain selalu diungkit keabsahannya. Padahal, integrasi Papua ke NKRI telah sah dan resmi pada 1 Mei 1963.
Tokoh agama sekaligus sejarawan Papua, Pendeta Freddy H Toam mengatakan, integritas Papua ke dalam NKRI terjadi setelah 18 tahun Indonesia merdeka dan banyak tokoh Papua yang terlibat dalam sejarah tersebut.
Namun oleh orang Papua yang ekstrem kiri menyebut orang Papua tidak pernah terlibat dalam perjuangan kemerdekaan dan menganggap orang Papua menjadi korban penangkapan dan pemaksaan menjadi bagian NKRI.
"Mereka berpandangan bahwa integrasi politik Tanah Papua ke dalam NKRI adalah sebuah tindakan invasif melalui agresi politik dan militer Indonesia. Sentimen ke-Papuaan yang berlebihan selalu merasa bahwa integrasi adalah sebuah bentuk kolonialisasi baru Indonesia atas tanah dan orang-orang Papua,” katanya, Jumat (13/5/2022).

Atas sanggahan sentimen itu, kata dia, ada pandangan historis kritis yang mengakar dalam sebagian warga Papua. Pandangan historis kritis ini melihat integrasi politik Tanah Papua ke dalam NKRI sebagai suatu peta jalan yang dirancang oleh Tuhan.
"Kerangka dasar dari pemikiran para teolog Protestan ini didasarkan pada latar belakang sejarah Tanah Papua dan perjumpaan orang Papua dengan bangsa-bangsa lain di dunia,"ucapnya.
Dia menjelaskan, ada perbedaan pendapat di kalangan sejarawan tentang kapan Papua mulai dihuni, namun para teolog berpendapat bahwa peran penting bangsa-bangsa lain di sekitar Tanah Papua tidak dapat dan tidak boleh diabaikan. Sebab keterbukaan Tanah Papua terjadi karena kepeloporan bangsa-bangsa lain.
"Demikian dapat disebutkan bahwa Integrasi politik Tanah Papua ke dalam wilayah NKRI bukan saja terjadi pada tanggal 1 Mei 1963, tetapi sejauh ratusan tahun silam, Papua telah menjadi wilayah kesatuan maritim, kesatuan politik, kesatuan ekonomi dan kesatuan sosial-budaya yang utuh dengan kawasan lainnya di Nusantara," papar Freddy.
Karena itu, Freddy mengajak kaum moralis di Tanah Papua, untuk bersama-sama membangun Tanah Papua menurut kehendak Ilahi sampai nanti.
Editor: Kastolani Marzuki