Terungkap, Korban Pembantaian KKB di Nduga Ada Ustaz, Pendeta hingga Sopir Bupati
Istri almarhum, Nuraisyah menjelaskan, suaminya memang sebagai sopir pribadi Bupati Nduga. Dia mengaku tidak tahu jika sang suami menjadi korban dari aksi kebiadaban KKB.
“Biasanya, suami saya ini kalau nelepon nanya anak. Katanya, dia akan balik ke Palu kalau anaknya sudah selesai kuliah atau sarjana,” katanya, Minggu (17/7/2022).
Almarhum Muhammad Ismaun meninggalkan seorang istri dan empat anak. Rencananya, jenazah almarhum akan dimakamkan Senin (18/7/2022) di permakaman umum desa setempat.
Informasi diperoleh, peristiwa penembakan massal ini bermula saat KKB dipimpin Egianus Kogoya dan Armi Tabuni bersama puluhan anggotanya mendatangi sebuah kios di lokasi kejadian. Awalnya ada 5 laki-laki dan 2 perempuan yang keluar.
Tapi kemudian kedua perempuan kembali disuruh masuk kios dan lima lainnya ditembak mati. Kelompok tersebut melanjutkan aksi teror keji dengan memberhentikan satu truk yang membawa 5 warga sipil di depan kios. Di situ para warga yang berada di atas truk itu diduga ditembaki hingga tewas di tempat.
Setelah melakukan penyerangan, para pelaku lari ke hutan. Sementara satu korban tewas terakhir ditemukan Senin (18/7/2022).
Editor: Donald Karouw