Tutup Peparnas XVI, Jokowi Sampaikan Apresiasi untuk Papua

Menurut Angkie, ajang Perparnas ini bisa menjadi tempat atau sarana para atlet disabilitas untuk unjuk kemampuan dan unjuk prestasi. Sekaligus untuk mengubah stigma negatif terhadap disabilitas, bahwa mereka bisa berprestasi dan melakukan hal-hal yang dilakukan orang yang non disabilitas.
Melalui Peparnas diharapkan bermunculan atlet penyandang disabilitas yang memiliki potensi untuk berkiprah di ajang olah raga serupa tingkat internasional.
"Kita bisa melihat sendiri bahwa atlet penyandang disabilitas juga bisa menorehkan prestasi yang membanggakan. Peparnas ini bisa menjadi sarana mereka untuk unjuk kemampuan. Presiden juga menyampaikan harapannya bahwa melalui Peparnas bisa bermunculan atlet-atlet yang bisa mengharumkan nama bangsa Indonesia di tingkat internasional," kata Angkie.
Angkie menambahkan, gelaran Perparnas kali ini menjadi tonggak sejarah Indonesia, karena ajang olahraga khusus disabilitas tingkat nasional untuk pertama kalinya digelar di tanah Papua.
Kehadiran Presiden Jokowi dalam penutupan Perparnas menunjukkan komitmen kuat pemerintah pusat dalam memajukan para atlet penyandang disabilitas dan memajukan Papua.
"Ini bentuk perhatian dari pemerintah pusat bahwa Papua mampu melakukannya. Kami menyaksikan antusias masyarakat Papua yang luar biasa dalam Peparnas kali ini. Tentu ini adalah kebahagiaan bagi kami disabilitas dan seluruh atlet serta official yang bertanding selama Peparnas," kata Angkie.
Editor: Reza Yunanto