Update Dampak Gempa Sarmi Papua, BNPB: 114 Rumah dan Tempat Ibadah Rusak

SARMI, iNews.id - Ratusan rumah warga, fasilitas umum dan tempat ibadah dilaporkan rusak akibat gempa bumi berkekuatan Magnutido 6,6 yang mengguncang Kabupaten Sarmi, Papua, Kamis (16/10/2025) pukul 15.25 WIT. Selain itu dua warga mengalami luka ringan dan telah mendapat perawatan medis hingga pendataan Senin (20/10/2025).
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menyampaikan, hingga 19 Oktober 2025, tidak ada korban jiwa akibat gempa tersebut. Sebagian warga terdampak mengungsi secara mandiri ke rumah kerabat tanpa adanya titik pengungsian terpusat.
“Berdasarkan laporan BPBD Kabupaten Sarmi per 19 Oktober 2025, tidak terdapat korban jiwa akibat peristiwa ini. Dua warga luka ringan telah mendapat perawatan medis. Masyarakat terdampak juga memilih mengungsi secara mandiri ke rumah kerabat tanpa adanya titik pengungsian terpusat,” ujar Abdul, Senin (20/10/2025).
Abdul menjelaskan, hasil pendataan sementara mencatat 114 unit rumah warga mengalami kerusakan. Dari jumlah tersebut, 30 rumah rusak berat, 54 rusak sedang dan 30 rusak ringan. Selain itu, empat rumah ibadah dan dua fasilitas kesehatan (faskes) juga terdampak.
“Data sementara mencatat kerusakan infrastruktur meliputi 114 unit rumah warga, termasuk empat rumah ibadah dan dua fasilitas kesehatan,” katannya.
Menindaklanjuti kondisi tersebut, Bupati Sarmi telah menetapkan perpanjangan status tanggap darurat bencana gempa bumi yang berlaku di enam wilayah terdampak, yakni Distrik Sarmi, Sarmi Selatan, Pantai Barat, Pantai Timur Bagian Barat, Pantai Timur dan Kelurahan Mararena. Status tanggap darurat ini berlaku sejak 19 Agustus hingga 19 Desember 2025, menyesuaikan dengan penanganan lanjutan gempa sebelumnya.
Pemerintah Kabupaten Sarmi juga telah mengajukan dukungan dana siap pakai (DSP) sebesar Rp500 juta ke BNPB guna memperkuat operasi tanggap darurat di lapangan.
BNPB memastikan bantuan kemanusiaan sudah dikirim ke lokasi terdampak. Melalui Tim Reaksi Cepat (TRC), BNPB berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Sarmi untuk mempercepat penyaluran bantuan dan memastikan proses penanganan darurat berjalan optimal.
“BNPB bersama BPBD Kabupaten Sarmi akan terus memastikan kebutuhan dasar masyarakat terdampak terpenuhi, mempercepat pendataan, serta mendukung percepatan distribusi bantuan logistik ke wilayah terdampak,” ucapnya.
Bantuan awal dari BNPB yang sudah disalurkan meliputi:
- 100 paket sembako
- 100 lembar selimut
- 1 unit tenda pengungsi
- 50 unit tenda keluarga
- 50 lembar kasur lipat
- 100 matras
- 50 velbed
- 100 lembar terpal
- Total bantuan tersebut senilai sekitar Rp325 juta.
Selain itu, BNPB juga mengirimkan tambahan logistik sesuai permintaan resmi Pemkab Sarmi, mencakup obat-obatan, makanan siap saji, hygiene kit, tenda keluarga, kasur lipat, peralatan pendukung seperti chainsaw, perahu karet, dan mesin tempel.
BNPB menegaskan fokus utama saat ini adalah pemenuhan kebutuhan dasar korban, pendataan kerusakan infrastruktur, dan percepatan distribusi bantuan agar seluruh masyarakat terdampak segera mendapatkan layanan logistik dan kesehatan.
“Kami terus memastikan bahwa seluruh bantuan tiba di lokasi tepat waktu dan masyarakat mendapatkan dukungan yang memadai,” ucapnya.
Editor: Donald Karouw