Video Viral Pasien Covid-19 di Raja Ampat Mengaku Disuruh Bersihkan Ruangan RS
WAISAI, iNews.id – Video viral pasien terkonfirmasi positif Covid-19 yang dirawat di RSUD Waisai, Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat, menjadi sorotan publik. Mereka memprotes pelayanan rumah sakit yang membuat kondisi kesehatan mereka malah semakin memburuk.
Pernyataan ini disampaikan seorang tenaga medis bagian laboratorium di RSUD Waisai yang terkonfirmasi positif Covid-19, Oktovina Tonapa. Dia mengaku, bersama para pasien lainnya meminta agar kepala daerah memperhatikan kondisi mereka.
Video berdurasi empat menit 30 detik ini viral di berbagai jaringan media sosial. Dia mengaku, ada 12 orang yang kini dirawat dalam satu ruangan bersama dirinya, lima di antaranya anak-anak.
"Pertama kami masuk, kami harus membersihkan ruangan, kami harus membersihkan tempat tidur, bersihkan semuanya," kata Oktovina dalam video viral yang diterima iNews, Senin (28/9/2020).
Masalah lainnya, mereka sama sekali tidak mendapat kunjungan dari dokter. Padahal ada 12 pasien, termasuk lima orang balita yang dirawat di ruangan rumah sakit tersebut.
"Kami juga tidak pernah mendapatkan asupan vitamin, memang makanan kami ditanggung baik, tetapi asupan vitamin untuk kami sama sekali tidak ada," ujar dia.
Saat dia menghubungi rekannya yang tergabung dalam tim Satgas Penanganan Covid-19, mereka mengaku tidak ada anggaran untuk pembelian vitamin pasien terpapar virus corona di rumah sakit.
Menurut dia, pelayanan RSUD Waisai tidak membuat kondisi kesehatannya membaik. Justru merasa semakin menurun, karena tidak mendapat perawatan medis secara maksimal.
"Sekarang kami bukan membaik, malah semakin memburuk. Karena kami tidak pernah diperhatikan. Satu orang pun dokter, datang (mengunjungi pasien) tidak pernah," ujar dia.
Sementara itu Direktur RSUD Waisai, dr Agus Arianto mengatakan, pernyataan dalam video tersebut tidak benar. Dia menilai, video yang dibuat tenaga medis laboratorium di RSUD Waisai ini hanya ingin menyudutkan pihak rumah sakit.
"Jadi saya perlu jelaskan yah. Sebenarnya, yang bersangkutan mau masuk isolasi, karena ada riwayat batuk, terus ada sakit penyerta," kata Agus.
Dia menyanyangkan sikap pasien Covid-19 yang juga tenaga medis ini menuding hal-hal yang tidak sesuai fakta. Padahal bila ada keluhan, semuanya bisa dibicarakan baik-baik.
Editor: Andi Mohammad Ikhbal