JAYAPURA, iNews.id - Empat prajurit TNI yang terluka di Serambakon, Pegunungan Bintang, Selasa (18/5/2021) malam, akibat pantulan peluru (rekoset). Peluru yang ditembakkan teroris kelompok kriminal bersenjata (KKB) memantul dari aspal sehingga mengarah ke bagian kaki korban.
Komandan Korem (Dandrem) 172/Praja Wira Yakthi (PWY), Brigjen TNI Izak Pangemanan, telah memastikan luka tersebut setelah berkomunikasi dengan prajurit. Seluruh prajurit menjalani perawatan di RST Marthen Indey.
"Ditarik kesimpulan luka tersebut akibat rekoset saat baku tembak dengan KKB," kata Izak, di Jayapura, Kamis (20/5/2021).
Dia menjelaskan, empat korban saat baku tembak dengan KKB dari ketinggian, sedang mendorong mobil yang mogok. Mobil yang mereka tumpangi mogok saat hendak melintas di Jembatan 2 Surambakon, yang kemudian ditembaki KKB.
Izak menilai, ketika baku tembak terjadi, kemungkinan peluru yang ditembakkan terkena aspal dan memantul sehingga mengenai kaki korban. Sedangkan anggota yang tidak mendorong mobil tidak terkena tembak.
Dia menegaskan, penyelidikan terkait kasus kontak tembak di wilayah Pegunungan Bintang masih terus dilakukan untuk mengungkap faktor lainnya. Pihaknya berkepentingan melakukan pengejaran karena KKB juga meneror warga sipil.
"Siapa pun kelompok itu akan dilakukan pengejaran, karena akan meresahkan warga sipil lainnya," kata dia.
Baku tembak antara KKB dengan anggota Yonif 403/WP dan Satgas Mobile Yonif 310/KK, Selasa (18/5/2021) malam, saat prajurit melintas di Jembatan Kayu 2, Kampung Yapimakot, Distrik Serambakon, Kabupaten Pegunungan Bintang. KKB menembak dari ketinggian.
Empat anggota yang terluka adalah Serka Dian Hardiana dan Praka Kuku Ismail dari Yonif 310/KK, dan Serda Sukrisdianto serta Pratu Romi dari Yonif 403/WP.
Editor : Erwin C Sihombing
Artikel Terkait