2. Pinang
Pinang merupakan buah yang kerap dijadikan sebagai cemilan orang Papua. Mengunyah pinang memang identik dengan kehidupan para orang tua, tapi saat ini pinang populer di kalangan anak muda Papua.
Bahkan banyak juga wisatawan atau pendang yang tertarik untuk menjajal buah tersebut.
Nah, di Papua juga ada tradisi menginang atau menikmati pinang. Tradisi tersebut sudah ada sejak turun temurun sejak ribuan tahun lalu.
Selain berfungsi sebagai 'pasta gigi', pinang pun bisa berfungsi sebagai santapan pencuci mulut setelah makan. Tradisi menikmati pinang ini menjadi lambang kearaban serta persaudaraan bagi warga Papua.
Tak ayal bila pada perhelatan besar seperti kematian atau pernikahan, pinang merupakan suguhan yang wajib disediakan oleh yang punya acara.
Masyarakat Papua percaya, pinang muda memiliki begitu banyak manfaat, serta makan buah pinang juga merupakan tanda cinta.
3. Ulat Sagu
Ulat sagu merupakan salah satu makanan ekstrem di Papua, hanya sedikit yang berani mencobanya. Bentuknya bagi yang tidak biasa akan membuat bulu kuduk merinding karena merasa jijik hingga ternginang-ngiang.
Makanan ini sudah menjadi kearifan lokal warga Papua, khususnya yang tinggal di kawasan pesisir. Masyarakat Papua sudah makanan ulat sagu sejak zaman nenek moyang.
Ada yang langsung memakannya mentah-mentah. Namun beberapa mengolahannya terlebih dahulu, seperti dibuat satai atau dimasukkan dalam bungkusan daun.
Rasa ulat sagu disebut mirip dengan sensasi menyantap potongan lemak daging sapi. Bahkan, rasanya dianggap memiliki semburat gurih yang kuat. Namun agar lebih sedap di mulut, saran penyajiannya dengan cara dibakar dan disantap saat masih panas.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait