JAYAPURA, iNews.id - Sagu dikenal sebagai bahan baku membuat papeda, makanan khas masyarakat Papua yang bisa menjadi lauk sekaligus sayur. Hal ini disampaikan Charles Toto alias Chato yang dikenal dengan sebutan Jungle Chef.
Menurut dia, masyarakat yang tinggal di kampung dapat mengonsumsi apa yang sudah ada di hutan. Chef Chato, yang sering keluar-masuk hutan membawa turis asing dan domestik, pun sering berbelanja bahan pangan di hutan, dan memasak di tengah belantara.
Berikut sembilan fakta menarik soal papeda:
1. Filosofi di meja makan
Saat satu keluarga menggunakan helai dan makan papeda dari satu hote yang sama, saat itulah papeda menyimpan makna yang dalam.
Helai adalah peralatan makan tradisional dari kayu untuk menyajikan papeda, sedangkan hote adalah piring kayu untuk menyantap papeda.
Masyarakat Sentani menyebut tradisi makan papeda dari satu piring yang sama dalam satu keluarga sebagai helai mbai hote mbai. Mbai berarti satu.
Filosofinya, makan dalam satu keluarga menyimpan cerita untuk masa depan anak dan cucu. Karena, acara makan bersama yang menandai ikatan kekeluargaan itu menjadi ruang diskusi antara ayah, ibu, dan anak, menjadi ruang kecil untuk bermusyawarah.
Editor : Andi Mohammad Ikhbal
Artikel Terkait