INTAN JAYA, iNews.id - Ratusan warga Kabupaten Intan Jaya, Provinsi Papua mengungsi ke Gereja Katolik St Misael Bilogai. Mereka berada di tempat perlindungan setelah mencari keamanan sebagai dampak aksi baku tembak TNI Polri dan kelompok kriminal bersenjata (KKB).
Para warga ini terus berdatangan sejak beberapa hari lalu. Mereka terpaksa mencari lokasi aman agar tak menjadi korban dalam aksi baku tembak yang terjadi di wilayah tersebut.
Pantauan iNews di lokasi, pengungsi ini didominasi perempuan, anak-anak dan lansia. Mereka berjalan kaki mendatangi Gereja Katolik St Misael Bilogai agar terhindar menjadi korban konflik. Selain di tempat ini, lokasi pengungsian warga lainnya ada di Paroki Santo Antonius Bumi Wonorejo Nabire.
Selama di lokasi pengungsian, para warga membutuhkan bantuan pangan dan perlengkapan dasar lainnya. Sebab mereka hanya membawa barang seadanya saat pergi ke tempat pengungsian.
Melihat kondisi warganya, Bupati Intan Jaya Natalis Tabuni bersama Forkompimda datang menemui mereka. Rombongan bupati juga membawa perbekalan dan bantuan pangan bagi warga di lokasi pengungsian.
"Ini kami sudah berikan bantuan kepada keluarga yang diungsikan di sini. Bantuan besok masih akan datang lagi," ujar Bupati, Minggu (21/2/2021).
Menurutnya, jumlah pengunsi terus bertambah saat ini. Data Keuskupan Timika, perkiraan pengungsi mencapai 1.000-an warga yang tersebar di dua lokasi, yakni Bilogai Intan Jaya dan Nabire.
"Kami masih belum tahu sampai kapan. Forkopimda akan rapat untuk melihat jika warga sudah bisa pulang atau belum," katanya.
Diketahui, kondisi keamanan di Intan Jaya hingga saat ini masih belum kondusif. KKB masih terus melakukan teror hingga masuk ke kota. Petugas gabungan TNI Polri bersiaga untuk mengantisipasi dan memburu kelompok tersebut.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait