JAKARTA, iNews.id – Penanganan darurat terhadap korban bencana banjir bandang di Sentani, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua, terus dioptimalkan. Saat ini, sedikitnya 1.613 personel gabungan dari 23 berbagai instansi dan lembaga pemerintah dikerahkan membantu para penyintas atau mereka yang bertahan dan selamat dalam bencana tersebut.
Berdasarkan update pendataan Badan Nasional Penanggulan Bencana (BNPB), hingga Selasa (19/3/2019) siang, tercatat ada 6.831 orang pengungsi yang tersebar di 15 titik pengungsian. Jumlah terus bertambah mengingat luasnya wilayah yang terdampak bencana.
Kepala BNPB Doni Monardo mengatakan, hal yang terpenting saat ini yakni mengelola pengungsi dan jangan sampai ada yang mengeluh.
"Kami akan memenuhi kebutuhan mereka seperti ketersediaan air bersih, MCK, selimut, dan matras," ujarnya saat rapat koordinasi, Selasa (19/3/2019).
Selain itu, bantuan logistik, makan dan kebutuhan lainnya akan terus ditambah. Unsur relawan, TNI dan Polri juga telah disiagakan di setiap lokasi titik pengungsian.
"Anak-anak yang paling terpenting, jangan sampai ada yang sakit di pengungsian" tuturnya.
Diketahui selain 6.831 pengungsi, bencana banjir bandang ini menyebabkan 11.725 KK ikut terdampak. Mereka yakni berasal dari Distrik (kecamatan) Sentani, Waibu dan Sentani Barat.
Ini sebaran titik lokasi dan jumlah pengungsi akibat bencana banjir bandang.
1. BTN Bintang Timur: 600 orang
2. BTN Gajah Mada: 1.450 orang
3. Doyo Baru: 203 orang
4. Panti jompo: 23 orang
5. HIS Agus Karitji: 600 orang
6. Siil: 1.000 orang
7. Gunung Merah (Posko Induk): 1.391 orang
8. Asrama Himles: 50 orang
9. Kompi D: 108 orang
10. Puspenka Hawai: 123 orang
11. Yayasan Abdi Nusantara: 900 orang
12. Kampung Netar : 43 orang
13. Permata Hijau : 120 orang
14. Panti Jompo: 23 orang
15. Rindam: 220 orang
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait