Letnan Jenderal TNI (Purn) Kiki Syahnakri. (Foto: Istimewa)

Saat itu, untuk sejenak, kebanggaan yang meletup-letup selama bergabung di satuan tempur di Pulau Sumba hilang. Dia merasakan ketidaksenangan menyeruak dalam dirinya.

Pertanyaan demi pertanyaan pun mengalir di benaknya. Mengapa mutasi itu datang sedemikian cepatnya? Mengapa dia harus digeser dari satuan tempur ke satuan teritorial? Dia bahkan sempat berpikir, apakah dirinya dinilai tidak mampu membuktikan yang terbaik di satuan tempur?

“Rentetan pertanyaan itu berlalu tanpa jawaban. Bagaimana pun, itu adalah instruksi pimpinan. Saya harus patuh dan berangkat,” kata Kiki.

Kiki memenuhi tugas barunya pada  Desember 1974. Dia berangkat dari Kupang ke Waingapu untuk mengikuti penataran selama dua minggu, sebelum akhirnya ke Atambua.

Belakangan, Kiki mengaku merasakan berkah atas pemindahan tugasnya dari Waingapu ke Atambua. Meski sempat merasa kecewa karena tidak bisa mencapai cita-citanya menjadi prajurit hebat Kopassus, Kiki mengaku mendapat pengalaman berharga atas mutasi tersebut.

“Tugas ini di luar perkiraan saya. Ternyata ini membuka kesempatan berharga bagi saya, seorang perwira muda Kodam Udayana yang ditugaskan nun jauh di pelosok Pulau Timor untuk dapat bertemu dan berkenalan dengan tokoh-tokoh militer dari Jakarta,” kata Kiki.


Editor : Maria Christina

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2 3 4
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network