Manfaat
Dikutip dari situs alodokter, spesies lintah yang banyak digunakan untuk terapi pengobatan ada tiga jenis, yakni Hiruda medicinalis, Hirudinaria granulosa, dan Macrobdella decora. Air liur lintah jenis tersebut diketahui mengandung lebih dari 20 zat bioaktif.
Zat tersebut berfungsi sebagai analgesik (meredakan nyeri), antiradang, antikoagulan (menghambat pembekuan darah), antitumor, serta antimikroba (menghambat pertumbuhan bakteri dan jamur).
Pada perkembangannya, zat aktif pada lintah itu diolah menjadi obat untuk terapi berbagai penyakit, di antaranya darah tinggi, varises, wasir, penyakit kulit dan radang sendi. Selain itu untuk mengatasi gangguan gigi, diabet serta gangguan sistem kardiobasular.
Sebuah penelitian juga mengungkapkan bahwa lintah dapat digunakan untuk mengobati penyakit priapismus, yaitu ereksi berkepanjangan tanpa adanya rangsangan seksual.
Dihimpun dari berbagai sumber, sejarah terapi pengobatan lintah sudah dimulai sejak tahun 1830 hingga 1850 silam. Saat itu para ahli medik menggunakan media lintah untuk mengeluarkan darah kotor pada manusia.
Sebab, sebagaimana temuan ilmuan, munculnya penyakit salah satunya bersumber dari darah kotor, sehingga harus dikeluarkan. Maka, saat itu cara yang digunakan yakni menempelkan lintah pada tubuh manusia yang sakit.
Editor : Ihya Ulumuddin
Artikel Terkait