OKSIBIL, iNews.id - Kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua makin sadis. Mereka tega menyerang warga sipil termasuk petugas kesehatan yang sedang melayani masyarakat di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.
Sejumlah fasilitas umum juga dibakar oleh kelompok separatis pimpinan Lamek Taplo ini. Peristiwa penyerangan pada Selasa 14 September 2021 lalu menyebabkan Suster Gabreilla Meilani, seorang tenaga kesehatan (nakes) di Puskesmas Kiwirok, gugur.
Empat tenaga medis lainnya juga mengalami luka serius. Satu orang tenaga medis lainnya bernama Gabriel Sokoy hingga saat ini masih belum diketahui nasibnya. Gabriel dilaporkan hilang saat insiden penyerangan berdarah tersebut. Aparat keamanan masih terus mencari keberadaan Gabriel Sokoy.
Dari penelusuran MNC Portal Indonesia, Gabriella Meilani, lahir di Besum, Distrik Nimboran, Kabupaten Jayapura, Papua pada tanggal 31 Mei 1999.
Ella, panggilan sehari-harinya adalah putri pasangan Musidi dan Martina Rinding. Lahir dan besar di Besum, Nimboran, Jayapura, Ella memulai masa sekolahnya di SD Inpres Besum. Lulus dari sekolah dasar, Ella melanjutkan pendidikannya di SMP Negeri 2 Besum dan selanjutnya bersekolah di SMA Taruna Bhakti, Waena, Jayapura.
Keinginannya untuk bisa membantu sesama membawa Ella menempuh pendidikan di STIKES Jayapura Papua. Tak lama setelah lulus, nasib membawa Ella bertugas dan mengabdi di Puskesmas Kiriwok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.
Sayangnya belum lama bertugas, kelompok separatis Papua Merdeka melakukan penyerangan danmembakar sejumlah fasilitas pelayanan termasuk puskesmas membuat Ella dan rekan-rekannya berusaha menyelamatkan diri.Dalam peristiwa itu, gadis 22 tahun ini meninggal dunia.
Rasa simpati dan duka cita dan kehilangan diungkapkan mantan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, Yeremias Tapyor.
Yeremias Tapyor yang juga merupakan Inisiator Satgas Perubahan Kabupaten Pegunungan Bintang mengutuk keras dan menyesalkan kejadian keji yang menimpa para tenaga kesehatan di wilayah itu.
Para nakes yang menjalankan misi kemanusiaan, untuk melayani kesehatan masyarakat pelosok Papua, justru menjadi sasaran penyerangan.
Editor : Ainun Najib
Artikel Terkait