JAYAPURA, iNews.id - Gubernur Papua Lukas Enembe menyoroti pentingnya penghapusan diskriminasi rasial. Diakui banyak negara yang sudah menyadari pentingnya penghapusan diskriminasi rasial. Meski demikian, rasisme disebut masih menjadi ancaman termasuk kepada orang Papua.
Hal itu disampaikan Juru Bicara Gubernur Papua, Muhammad Rifai Darus, dalam keterangan memperingati 53 tahun konvensi internasional penghapusan segala bentuk diskriminasi rasial.
"Tak terkecuali di Indonesia, potret diskiriminasi rasial masih terjadi di beberapa tempat dan utamanya ditujukan bagi masyarakat Papua," kata Rifai, Rabu (5/1/2022).
Rifai menjelaskan, tidak boleh ada satu ras yang lebih diistimewakan dari yang lain. Menurutnya itu adalah pandangan yang sudah usang.
"Tidak ada yang disebut ras unggul, apalagi disebut ras tumpul, semua adalah sama dan semua layak hidup bersama sehingga mari singkirkan stereotip usang, dunia ini butuh rasa damai agar dapat berjalan menuju kemajuan,” ucapnya.
Menurut Rifai, Lukas Enembe meminta gagasan kemanusiaan terus diperjuangkan lewat kesetaraan. Menurut sang gubernur, persaudaraan adalah awal dari persatuan.
"Gubernur Lukas Enembe menyebut persaudaraan bukanlah akhir tetapi awal dari rasa persatuan," kata Rifai.
Rifai menyampaikan, peringatan ini harus menjadi momentum bagi semua pihak untuk sadar bahwa semua manusia dalam garis derajat yang setara.
"53 tahun yang lalu negara-negara di dunia sepakat untuk menandatangani konvensi internasional penghapusan segala bentuk diskriminasi rasial," ujar Rifai.
Editor : Reza Fajri
Artikel Terkait