JAYAPURA, iNews.id - Kapolda Papua, Irjen Pol Paulus Waterpauw, menduga oknum kepala desa di Papua terlibat dalam gerakan separatis kelompok kriminal bersenjata (KKB). Sebab komplotan tersebut dapat menguasai dana desa saat ditangan oknum aparatur.
Menurut dia, salah satu alasan KKB Papua bisa membeli senjata api dengan cara merampas dana desa yang diperuntukan bagi masyarakat.
"Dana desa yang dirampas oleh KKB ini ketika dana ini sudah sampai ke kepala desa. Ini jadi PR (pekerjaan rumah) kita juga," kata Irjen Pol Waterpauw di Kota Jayapura, Papua, Minggu (8/11/2020).
Kondisi tersebut, kata dia, bisa diperparah dengan adanya dugaan adanya oknum kepala desa yang diduga terlibat dalam pemanfaatan dana desa ini.
"Ke depan, kepala desa atau kepala kampung sebaiknya dapat menggunakan dana desa sebagaimana mestinya," ujar dia.
Tak hanya itu, dia juga mengungkap, KKB kerap meracuni pikiran mahasiswa dan pelajar untuk bergabung dengan kelompok mereka. Namun TNI dan Polri siap mengedukasi dan mengayomi warga agar bisa satu pemahaman terkait NKRI.
"Tapi kita selalu siap untuk memberikan edukasi pemahaman karena tugas Polri dan TNI adalah mengayomi masyarakat," ujar dia.
Sebelumnya Bupati Intan Jaya, Natalis Tabuni, mengungkap dana desa dirampas KKB Papua untuk pembelian senjata api dan amunisi. Mereka memeras para pejabat desa begitu tahu bahwa dana desa sudah cair.
Editor : Andi Mohammad Ikhbal
Artikel Terkait