JAKARTA, iNews.id - Pangkogabwilhan III Letjen TNI Richard TH Tampubolon meminta prajurit Satgas Pamtas Yonif 122/TS meningkatkan pertahanan dan keamanan di perbatasan RI-PNG, Kampung Skouw, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, Papua, Sabtu (13/1/2024). Hal ini dalam upaya mengantisipasi ekses kerusuhan yang terjadi di Papua Nugini (PNG).
Kerusuhan ini dipicu protes polisi dan sektor publik atas pemotongan gaji oleh para pejabat yang dianggap sebagai kesalahan administratif. Protes ini berubah menjadi pelanggaran hukum dan telah menewaskan 16 orang hingga Kamis (11/1/2024).
Pangkogabwilhan III mengingatkan, dengan adanya kerusuhan di PNG tidak menutup kemungkinan akan berpengaruh terhadap situasi pertahanan dan keamanan di perbatasan.
“Kerusuhan yang terjadi di PNG perlu kita antisipasi, jangan sampai berimbas mengganggu situasi keamanan di perbatasan. Kalian yang jaga di perbatasan harus lebih waspada lagi terkait lintas negara, eksodus masyarakat PNG, penyelundupan senjata api, penyelundupan narkoba maupun tindak ilegal lainnya,” ujar Pangkogabwilhan III, Sabtu (13/1/2024).
Sebelumnya, Pangkogabwilhan III telah lebih dulu melaksanakan kunjungan ke Komando Utama (KOUT) Satgas Pamtas Yonif 122/TS di Kampung Skouw, Distrik Muara Tami, Kota Jayapura, Senin (8/1/2024). Dia menyampaikan regulasi Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2020 tentang Percepatan Pembangunan.
Endingnya adalah kesejahteraan dan tetap terjaganya kedaulatan NKRI, termasuk pengamanan perbatasan Indonesia dan negara PNG. Sehingga tugas pengamanan perbatasan Yonif 122/TS adalah tugas mulia untuk menjaga kedaulatan dan keutuhan NKRI, baik melalui kegiatan pembinaan teritorial serta komunikasi sosial dengan tetap mengedepankan faktor keamanan.
“Seperti perintah Panglima TNI yaitu TNI yang PRIMA, bertugas harus mengikuti aturan dan perundangan, namun jangan karena mengutamakan kegiatan pembinaan teritorial serta komunikasi sosial di lapangan, kalian tidak waspada, lengah dan tidak disiplin,” ucap Richard Tampubolon.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait