Kristina mengaku sedih dengan perlakuan KKB terhadap para tenaga kesehatan. Sebab keberadaan mereka untuk menolong warga yang membutuhkan pelayanan kesehatan.
Dia mengakui saat insiden pembakaran dan perusakan terjadi mereka berempat melarikan diri dengan melompat ke dalam jurang yang ada di dekat puskesmas.
Massa yang merupakan masyarakat Kiwirok ikut mengejar dengan membawa panah dan senjata tajam. Mereka akhirnya melompat ke jurang, namun tetap dikejar dan dianiaya KKB.
"Kami berempat yakni saya, Katrianti Tandila, Marselinus Ola Atanila dan almarhum Gabriela Meilan lompat ke jurang namun mereka tetap mengejar dan menganiaya," katanya.
Editor : Andi Mohammad Ikhbal
Artikel Terkait