"Pemekaran wilayah ini game changer, kunci dari membangun kesejahteraan di Papua, supaya masyarakat bisa terlayani dengan lebih baik, lebih dekat dengan masyarakat dan lebih langsung ke masyarakat sekitarnya," ujar Wapres.
Wapres juga mengapresiasi kehidupan sosial masyarakat Papua Selatan yang penuh kekeluargaan dan inklusifitas.
"Karena kerukunan dari tokoh tokoh agama ini merupakan hal yang harus kita jaga. Saya tahu di Merauke, Papua Selatan ini, sampai saat ini kerukunan antarumat beragama masih terjaga dengan baik. Terima kasih kepada tokoh-tokoh agama semuanya dan juga kepada para Bupati yang selama ini mengawal kerukunan," katanya.
Ma'ruf menyebut modal utama yang dimiliki bangsa Indonesia adalah kerukunan nasional dan unsur utama dari kerukunan nasional yakni kerukunan antarumat beragama.
"Mari kita bangun Papua Selatan dengan tujuan yang sama, dengan hati yang sama, satukan hati satukan tujuan. Itu semboyan yang terus kita hidupkan bukan hanya tertulis, tapi kita hidupkan di masyarakat," ucapnya.
Sementara itu, Uskup Agung Merauke Petrus Canisius Mandagi mengatakan, keamanan syarat utama jika Provinsi Papua Selatan ingin bertumbuh dan berkembang.
"Tapi syarat untuk jadi aman bagi saya kerukunan antarumat beragama, karena sering agama menghancurkan persaudaraan. Enak juga berbeda-beda, tapi jangan perbedaan itu menyebabkan perpecahan dan konflik," kata Mandagi.
Dia juga mengingatkan, 2023 menjadi tahun politik sehingga semua pihak harus berhati-hati untuk tidak menggunakan dan mengatasnamakan agama demi kepentingan politik yang menghancurkan Indonesia.
"Yang terakhir, tentu kita mau maju karena kita masih ketinggalan dari provinsi-provinsi lain. Coba kami dipercepat, tapi mempercepat butuh duit juga, jadi kirim duit ke sini asal pejabat-pejabat di sini jangan korupsi, karena korupsi yang menghancurkan Republik Indonesia," ujar Mandagi.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait