Kepala SMP Negeri Kambrauw Joni Madmuar saat menceritakan kondisi di lingkungan sekolahnya. (Foto: iNews/Rahman)

Kendati demikian, dengan segala keterbatasan pengawasan terhadap siswa di asrama terus dilakukan dengan memaksimalkan peran masing-masing guru pengasuh.

“Jadi ada pengasuh untuk asrama putri dan ada juga pengasuh untuk asrama putra. Saat ini kami mendapat bantuan juga 2 tenaga guru dari Yayasan Tangan Harapan yang membantu melakukan pendampingan terhadap para siswa di sekolah ini, yang rata-rata orang asli Papua,” ucapnya.

Disinggung soal alokasi anggaran untuk asrama, setiap tahunnya dianggarkan melalui DPA Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga yang direalisasikan 4 bulan sekali.

“Kalau untuk saat ini memang karena DPA belum dibagikan sehingga kami terpaksa mengutang kepada pihak ketiga untuk bisa membantu menjalankan sekolah berpola asrama ini. Karena jika tidak, tentu anak-anak ini tidak akan bersekolah lagi,” ucapnya.

Pantauan iNews, sekolah berpola asrama di SMP Negeri Kambrauw sangat memprihatinkan karena kebanyakan siswa tidak mendapat tempat tidur. Mereka hanya membentangkan spon masing-masing di atas lantai untuk belajar dan merebahkan tubuh mereka untuk beristirahat pada malam hari. 


Editor : Donald Karouw

Sebelumnya
Halaman :
1 2

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network