“Aparat berupaya melerai dua kelompok warga yang terlibat saling serang dengan memukul mundur salah satu kelompok warga,” kata Wakapolres.
Menurutnya, aksi saling serang ini dapat diredam aparat. Warga kembali berkumpul di lokasi berlangsungnya pengumpulan dana.
Kemudian polisi berkoordinasi dengan sejumlah tokoh untuk meredam emosi warga serta memberikan imbauan agar dalam prosesi adat seperti itu jangan lagi ada yang membawa senjata tajam. Apalagi dalam pengaruh minuman beralkohol hingga mabuk.
“Kami menegaskan lagi kepada warga agar besok ketika akan dilakukan penyerahan dana denda adat bayar kepala di Kwamki Narama, warga tidak lagi membawa panah maupun alat tajam. Begitu juga tidak dalam kondisi mabuk,” katanya.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait