ASMAT, iNews.id - Tim Bakti Kesehatan Mabes TNI kembali melakukan pengiriman obat-obatan ke Kabupaten Asmat, Papua yang tengah dilanda wabah campak. Sebanyak 800 kilogram obat-obatan dikirimkan memalui Bandara Mozes Kilangin pada Rabu 17 Januari 2018 pagi, sekitar pukul 08.00 Wit, dengan menggunakan dua helikopter milik TNI Angkatan Darat Timika.
Proses pengiriman obat-obatan dilakukan secara bertahap sesuai dengan kebutuhan warga di Kabupaten Asmat. Selain melakukan pengiriman obat – obatan melalui jalur udara, pengiriman juga dilakukan melalui jalur laut.
Proses pengiriman melalui jalur udara merupakan jalur yang tercepat. Sebab untuk saat ini kebutuhan obat-obatan sangat mendesak guna mengobati pasien yang sedang dalam kondisi kritis. Sedangkan pengiriman obat-obatan dan bahan makanan dalam jumlah besar akan dilakukan melalui jalur laut.
Sore hari sekitar pukul 13.00 Wit, obat-obatan dan bahan makanan tersebut tiba di lokasi. Kendati sempat mengalami kendala lantaran kondisi cuaca, proses pengiriman berjalan lancar.
Di hari sebelumnya, pada Selasa 16 Januari 2018, sebanyak 53 personel tim medis yang tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) Kesehatan TNI Kejadian Luar Biasa (KLB) tiba di Papua. Mereka mendarat di Pangkalan Udara Timika dengan menggunakan pesawat Hercules A-1326. Para personel Satgas Kesehatan TNI KLB tersebut terdiri atas dokter spesialis dan paramedis.
”Tim Medis Satgas Kesehatan TNI KLB Asmat akan bergabung dengan 30 personel tim kesehatan dari Kodam XVII/Cenderawasih dan Korem 174/ATW serta pemda setempat yang dipimpin Komandan Korem 174/ATW Brigjen TNI Asep Setia Gunawan, selaku Dansatgas Penanggulangan Bencana KLB Asmat,” kata Kabidpenum Puspen TNI Kolonel Inf Bedali Harefa.
Selain itu, Satgas Kesehatan TNI KLB Asmat juga membawa obat-obatan berupa vaksin campak dan difteri serta alat kesehatan (alkes) termasuk logistik berupa bahan makanan siap saji sebanyak 11.100 pak dan obat-obatan bantuan dari Kementerian Kesehatan. Satgas Kesehatan TNI KLB yang bertugas di Kabupaten Asmat terdiri atas personel pusat kesehatan (puskes) TNI, puskesad, dinas kesehatan TNI AL (diskesal) dan diskesau.
Sebelumnya dikabarkan, selama empat bulan terakhir wabah penyakit campak telah merenggut nyawa 61 anak balita di Kabupaten Asmat sejak September 2017 hingga Januari 2018. Berdasarkan laporan Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemkab Asmat, wabah campak yang menyerang wilayah tersebut diperparah dengan kasus gizi buruk. Tingginya angka kematian akibat penyakit tersebut membuat Dinas Kesehatan menetapkan status kejadian luar biasa (KLB) atas kasus itu.
Editor : Himas Puspito Putra
Artikel Terkait