Selain itu, diminta segera pula mengundang kepala distrik Siriwo baik dari Nabire maupun Paniai, tokoh adat, tokoh masyarakat, tokoh pemuda dan tokoh perempuan dari Siriwo dalam rangka mencari solusi di lingkungan terjadinya longsor.
"Kami juga meminta kepada tiga Pemda, yakni Dogiyai, Deiyai dan Paniai segera mengambil langkah cepat untuk terus mengontrol harga sembako dan BBM di daerah masing-masing," katanya.
Dia menangkap kesan, selama dua minggu ini tidak ada niat untuk mencari solusi terkait putusnya jalan raya tersebut dari Pemprov Papua Tengah. Padahal, jalan Poros Nabire – Puncak Jaya merupakan satu-satunya jalan bagi kehidupan ribuan orang.
Kekhawatiran muncul, jika dibiarkan, pihaknya khawatir lonjakan harga sembako dan BBM ini akan terus menyiksa kehidupan bagi masyarakat di Kabupaten Dogiyai, Deiyai dan Paniai," ucapnya.
Editor : Kurnia Illahi
Artikel Terkait