Yulce mengaku hampir sebagian besar para pedagang di pasar Modern Rufei harus mencari modal melalui kredit usaha pada koperasi simpan pinjam untuk memulai dagangan.
"Kami ini harus kredit dulu di koperasi simpan pinjam untuk modal awal usaha, lalu kalau dagangan kami tidak laku-laku, siapa yang mau tolong kami kembalikan modal, mana bunganya juga harus kami bayar," ucap Yulce.
Sementara itu, salah seorang pedagang lain, Albertina menduga pembeli di Pasar Modern Rufei sepi karena sejumlah penjaja dagangan di Pasar Boswesen belum ditertibkan. Sehingga pembeli masih banyak yang berbelanja di sana.
"Kami mau pihak pemerintah ini harus tegas, semua ditertibkan, pasar lama itu harus dibongkar agar penjualan bisa terpusat di pasar modern yang baru diresmikan itu. Tidak boleh beda-bedakan begini, ada yang masih jualan di Pasar Boswesen harus ditertibkan, dipindahkan semua ke pasar modern, itu baru adil," cetus Albertina.
Sebelumnya, polemik relokasi para pedagang di Pasar Boswesen telah ditindaklanjuti oleh Pj Wali Kota Sorong Goerge Yarangga. Goerge telah melakukan pengecekan langsung ke Pasar Boswesen dan Pasar Modern Rufei untuk mendata persoalan relokasi para pedagang.
Melihat kondisi tersebut, kata George, pihaknya akan menentukan langkah agar seluruh pedagang di pasar Boswesen bisa direlokasi ke Pasar Modern Rufei.
Editor : Rizky Agustian
Artikel Terkait