“Kronologi korban meninggal, Dokter Mawartih dianiaya pelaku dengan cara menutupi wajahnya memakai rok hitam bintik-bintik putih. Rok ini disimpan dalam lemari kamar di TKP dan sudah dibersihkan pelaku,” katanya.
Sesuai keterangan pelaku, motif karena yang bersangkutan sakit hati dan kecewa atas perlakuan korban. Korban disebut melakukan pemotongan upah insentif Covid-19 pada tahun 2020 yang seharusnya pelaku menerima Rp15 juta, namun hanya mendapat Rp7 juta.
"Pelaku juga sakit hati dengan upacan korban saat pemberian insentif tersebut," ucapnya.
Hasil penyelidikan saat ini, pelaku mengaku hanya sendiri atau pelaku tunggal dalam melakukan pembunuhan. Namun penyidik masih melakukan pendalaman untuk menentukan apakah ada keterlibatan orang lain dalam kasus ini.
Editor : Donald Karouw
dokter spesialis paru Mawartih Susanty pembunuhan cleaning service nabire sakit hati kapolda papua
Artikel Terkait