JAKARTA, iNews.id - Update bencana kelaparan di Distrik Agandugume dan Lambewi, Kabupaten Puncak, Provinsi Papua Tengah. Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat kurang lebih 7.500 orang terdampak bencana kelaparan dan enam orang meninggal dunia.
Satu di antaranya korban meninggal yakni seorang bayi. Korban diduga meninggal karena diare dan dehidrasi.
Merespons hal ini, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto mengatakan, akan mengirimkan sejumlah bantuan ke Papua Tengah untuk mengatasi bencana kelaparan. Total ada sebanyak 50 ton beras dan juga makanan serta peralatan lain untuk pengungsi akan dikirimkan.
“Makanan siap saji 10.000 paket, rendang kemasan 3.000 paket, susu protein 3.000 paket, sembako 3.000 paket. Selanjutnya tenda gulung 2.000 paket, selimut 10.000 lembar, matras 2.000 lembar, kasur lipat 2.000 buah, pakaian anak 2.000 stel, pakaian dewasa 2.000 stel, tenda pengungsi 4 unit, genset listrik 20 unit, motor trail 3 unit dan beras 50 ton,” ujar Suharyanto, Senin (31/7/2023).
Selain distribusi bantuan makanan, juga akan disalurkan obat-obatan serta penyuluhan kesehatan juga dilakukan secara berkala. Operasi pemantauan dan penanganan kesehatan ini juga didampingi oleh Emergency Medical Team (EMT) Regional Papua.
Dalam rangka mendukung upaya penanganan darurat kekeringan di kawasan Pegunungan Tengah Papua itu, Suharyanto bersama Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy sebagai representasi Pemerintah Pusat akan terbang ke Papua Tengah pada Rabu (2/8/2023) dini hari.
Mantan Pangdam V Brawijaya itu juga akan membawa dan menyerahkan langsung dukungan logistik serta peralatan kepada pemerintah daerah setempat.
“Kami BNPB bersama Menko PMK sebagai representasi pemerintah pusat akan hadir memberikan dukungan langsung kepada pemerintah Kabupaten Puncak atas bencana kekeringan. Semoga dukungan itu dapat meringankan beban saudara kita di sana,” ucapnya.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait