Dari hasil mekanisme sumber, gempa memiliki pola pergerakan naik (thrust fault), yang umum terjadi pada zona patahan anjak di kawasan Papua bagian utara.
BMKG juga mencatat, guncangan paling kuat dirasakan di wilayah Sarmi dengan skala intensitas V MMI, artinya getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk dan banyak orang terbangun dari tidur.
Di Jayapura, gempa dirasakan pada skala III MMI, terasa nyata di dalam rumah seperti getaran truk besar melintas. Sementara di Wamena, getaran tercatat dengan intensitas II MMI, dirasakan oleh beberapa orang dan membuat benda gantung bergoyang.
Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait